news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Di Tengah Ketidakpastian Global, Sri Mulyani Pastikan Kondisi Sistem Keuangan di Kuartal II 2025 Terjaga.
Sumber :
  • tvOnenews - Taufik

Di Tengah Ketidakpastian Global, Sri Mulyani Pastikan Kondisi Sistem Keuangan di Kuartal II 2025 Terjaga

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memastikan stabilitas sistem keuangan nasional terjaga di kuartal II tahun 2025. Ketua KSSK, Sri Mulyani
Selasa, 29 Juli 2025 - 00:46 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memastikan stabilitas sistem keuangan (SSK) nasional terjaga di kuartal II tahun 2025.

Ketua KSSK yang juga Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyebut, meskipun kondisi saat ini terjadi ketidakpastian global akibat adanya kebijakan tarif Trump dan ketegangan geopolitik dan militer.

Namun, ia menegaskan, SSK di kuartal II pada tahun ini akan tetap tangguh.

"Hasil pertemuan berkala KSSK yang ketiga tahun 2025 pada tanggal 25 Juli 2025 Jumat lalu KSSK yang terdiri Menteri Keuangan, Gubernur BI, Ketua OJK dan Ketua LPS menyampaikan stabilitas sistem keuangan pada triwulan II 2025 tetap terjaga," katanya, Senin (28/7).

Sri Mulyani menyampaikan, bahwa pihaknya terus melakukan koordinasi kebijakan antar lembaga baik fiskal di Kementerian Keuangan, hingga moneter guna mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Akan terus memperkuat koordinasi dan sinergi agar kebijakan antar lembaga tersebut dapat terus memastikan terjadanya stabilitas sistem keuangan, namun juga sekaligus yang penting menjadi fokus KSSK juga mendorong pertumbuhan ekonomi," jelasnya.

Ia menjelaskan, ketidakpastian perekonomian global pada triwulan II terjadi pada periode April, Mei bahwa hingga Juni.

Hal itu akibat kebijakan tarif resiprokal AS. Serta, ketegangan geologi terutama yang terjadi di Timur Tengah.

Selain itu, sambung Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi global yang dinilai sangat lambat menjadi salah satu faktor pemicu ketidakpastian perekonomian.

Bendahara negara itu mencontohkan ada beberapa negara yang mengalami perlamabatan ekonomi di antaranya Amerika Serikat, Eropa dan Jepang. Bahkan China hanya berada di angka 5,2 persen pada triwulan II, turun dari periode sebelumnya.

"Negara-negara berkembang lain juga mengalami perlambatan akibat penurunan ekspor ke AS dan perlemahan perdagangan global," ujarnya.

Ia juga menuturkan, berdasarkan laporan Bank Dunia pada bulan Juni, pertumbuhan ekonomi diprediksi hanya berada di angka 2,9 persen.

Meski begitu, ia mengaku bahwa KSSK optimis konsumsi dan daya beli masih positif serta aktivitas dunia usaha yang cukup resilien yang didukung oleh peranan dari APBN.

"KSSK optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan kedua akan tetap terjaga," tandasnya. (aha/aag) 

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral