- Istimewa
Pelayanan Publik yang Dekat dengan Rakyat, Jurnalisme Pun Butuh Sentuhan yang Sama
Jakarta, tvOnenews.com - Perkembangan dunia jurnalistik di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari dinamika sosial, politik, dan teknologi yang terus berubah. Di tengah era digital, peran wartawan sebagai penyampai informasi yang akurat, terpercaya, dan berimbang menjadi semakin vital. Namun di saat bersamaan, tantangan juga semakin kompleks—mulai dari derasnya arus disinformasi, tekanan komersial, hingga erosi etika profesi.
Untuk menjawab tantangan tersebut, dibutuhkan wadah yang mampu menaungi, melindungi, dan mengarahkan para wartawan agar tetap teguh pada nilai-nilai dasar jurnalistik. Di sinilah pentingnya keberadaan organisasi profesi seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Secara universal, PWI hadir bukan hanya sebagai payung hukum dan etika bagi para jurnalis, tetapi juga sebagai rumah besar pembinaan profesionalisme, pengembangan kapasitas, serta perlindungan hak-hak wartawan di seluruh Indonesia.
PWI juga berperan penting dalam menjaga standar mutu pemberitaan, memperkuat literasi media, serta menjembatani komunikasi antara insan pers dengan pemangku kebijakan. Dalam konteks demokrasi, fungsi ini tak kalah penting karena kebebasan pers adalah bagian dari pilar kebebasan berpendapat.
Kini, ketika media bergerak kian cepat dan tantangan pers makin rumit, kepemimpinan dalam organisasi seperti PWI menjadi sangat strategis. Dibutuhkan figur yang tidak hanya berpengalaman, tapi juga punya dedikasi, integritas, dan visi untuk membangun pers Indonesia yang lebih kuat dan adaptif.
Salah satu tokoh yang menyatakan siap mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PWI Pusat adalah Drs. H. Johnny Hardjojo, M.Si., wartawan senior yang telah berkecimpung lebih dari empat dekade dalam dunia jurnalistik nasional. Ia dikenal tidak hanya andal dalam peliputan dan kepemimpinan redaksi, tetapi juga aktif sebagai pemikir kebangsaan dan tokoh masyarakat.
“Saya sudah menyelesaikan tugas keluarga. Sekarang saatnya saya lebih fokus untuk mengabdi kepada organisasi dan bangsa melalui dunia pers yang saya cintai,” ujar Johnny.
Berbekal pengalaman di berbagai media nasional, termasuk sebagai pemimpin redaksi di sejumlah media cetak dan daring, Johnny juga pernah menjabat di struktur PWI Pusat dan daerah. Ia mengusung visi penguatan organisasi melalui peningkatan kapasitas wartawan, pembinaan etika, dan penguatan literasi digital di tengah derasnya perubahan zaman.