- Tim tvOne/Andri
Cika Korban Pembunuhan Berantai di Batang Anai di Makamkan Hari Ini
Padang Pariaman, tvOnenews.com – Jenazah salah satu korban pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Satria Juanda alias Wanda, Siska Oktaviana Rusdi dimakamkan hari ini di pemakaman keluarga di Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman.
Tante korban, Yeni membenarkan hal tersebut.
Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, sedianya hari ini serah terima jenazah almarhumah akan diserahkan oleh pihak kepolisian kepada pihak keluarga.
"Iya benar, tadi pagi kami ditelepon pihak kepolisian. Nantik kami keluarga akan berangkat ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk menjemput jenazah," ujarnya, Kamis (17/7).
Dijelaskannya, setelah jenazah dijemput, akan segera dimakamkan hari ini langsung ke pemakaman keluarga. Sedianya jenazah Cika akan dimakamkan berdekatan dengan makam alhmarhumah ibunda Cika.
"Hari ini langsung dimakamkan," jelasnya mengakhiri.
Menurut innformasi dari pihak Kepolisian, hasil tes DNA korban pembunuhan berantai di Batang Anai, Padang Pariaman sudah dirilis dan dinyatakan lengkap.
Dengan demikian, maka jenazah korban akan segera diserahterimakan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman.
"Iya benar, hasilnya sudah keluar, hari ini akan diserahkan kepada pihak keluarga," tutur Wakapolres Padang Pariaman, Kompol Indra, Kamis (17/7).
Sebelumnya, Satria Johanda alias Wanda (25) pelaku pembunuhan berantai tiga wanita remaja di Batang Anai, Padang Pariaman telah diamankan pihak Satreskrim Polres Padang Pariaman.
Pria lajang yang berprofesi sebagai sekuriti ini terlihat santai saat diinteogasi Polisi ketika perbuatan di luar nalarnya terungkap. Dirinya menjadi pelaku tunggal pembunuhan kejam disertai mutilasi yang mengegerkan publik.
Kepada penyidik Wanda mengakui semua perbuatannya, tidak hanya menghabisi nyawa SA (25) serta memutilasi jasadnya menjadi sepuluh bagian dan dibuang ke Sungai Batang Anai. Satria Johanda juga menyebutkan bahwa dirinya jugalah yang menghilangkan nyawa dua mahasiswi STIE KBP Padang Siska Oktavia Rusdi (24) dan sahabatnya Adek Agustina (24) bulan Januari 2024 silam.
Di luar nalarnya, korban yang dirinya kenal tersebut, jasadnya dimasukkan ke dalam sumur tua di kediaman orang tua pelaku sendiri.
Kepada Polisi, Wanda menyebutkan alasan yang melatarbelakangi pembunuhan keji yang dilakukannya.
Dia berujar, menghabisi dua remaja itu karena dilatar belakangi rasa cemburu.
Wanda mengaku telah menjalani hubungan asmara dengan Cika sejak masih di bangku SMP. Namun, karena merasa korban telah berubah, pelaku akhirnya membunuh kekasihnya tersebut beserta sahabatnya secara bersamaan.
"Namun, kita masih akan dalami lagi keterangan pelaku ini," tutur Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir saat dijumpai di Mapolres Padang Pariaman, Kamis (19/6).
Pengakuan Wanda sekaligus membuka kotak pandora perihal misteri kehilangan dua mahasiswi secara misterius lebih dari setahun silam itu.
Tentunya realitas ini menjadi pukulan telak bagi keluar korban. Penantian lebih dari setahun dengan harapan Cika dapat kembali pulang ke rumah dan melanjutkan cita citanya sirna bersamaan dengan ditemukannya jasad yang sudah tidak lagi terbungkus kulit.
"Kami ingin Cika dapat segera pulang," tutur Tante korban saat diwawancara beberapa waktu lalu.
Kisah sedih yang menyelimuti keluarga tidak sampai di situ, di hari penemuan jasadnya yang telah jadi tulang, ibundanya pun harus berpulang ke pangkuan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Ibunda Cika tidak kuasa mendengar anak kesayangannya yang dinanti satu tahun lima bulan lamanya ini ditemukan dengan cara yang sangat tidak wajar.
Ibunda Cika syok berat dan akhirnya berpulang bersamaan dengan diangkatnya tulang belulang Cika dari dasar sumur gelap yang tidak terpakai. (asa/ebs)