news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Mensesneg Minta Doa Rakyat: Negosiasi Tarif Impor di AS Masih Berlangsung.
Sumber :
  • Abdul Gani

Mensesneg Minta Doa Rakyat: Negosiasi Tarif Impor di AS Masih Berlangsung

Mensesneg Prasetyo Hadi minta doa rakyat, negosiasi tarif impor 32% dari AS masih berlangsung. Pemerintah berharap kebijakan perdagangan bisa ditinjau ulang.
Jumat, 11 Juli 2025 - 15:34 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com — Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia masih terus melakukan negosiasi intensif dengan Amerika Serikat terkait rencana pemberlakuan tarif impor baru terhadap sejumlah produk Indonesia yakni sebesar 32 persen.

Ia pun meminta doa dari masyarakat agar tim negosiator yang dipimpin oleh Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, bisa membawa pulang hasil terbaik.

“Ya, tarif impor minta doanya. Tim ekonomi kita sedang berada di Amerika dipimpin oleh Pak Menko Airlangga untuk terus melakukan upaya negosiasi,” kata Prasetyo di Press Room Istana, Jakarta Pusat, Jumat (11/7/2025).

Prasetyo menekankan bahwa inti dari negosiasi tersebut adalah mendorong pemerintah AS untuk meninjau kembali kebijakan perdagangan yang berpotensi merugikan ekspor Indonesia.

“Kita berharap apa yang menjadi kebijakan Pemerintah Amerika Serikat dapat ditinjau kembali sehingga memberikan keuntungan bagi perdagangan kita,” ujarnya.

Saat ditanya soal peluang berkurangnya tarif impor yang akan dikenakan oleh AS, Prasetyo menyatakan harapan tetap terbuka.

“Ya kita berharap, kita betul-betul berharap itu Pemerintah Amerika dapat mempertimbangkan,” ucapnya.

Ia pun kembali menegaskan pentingnya dukungan dan doa dari masyarakat dalam proses negosiasi ini.

“Mohon doanya dari seluruh masyarakat Indonesia supaya tim negosiator dapat memberikan hasil yang terbaik bagi bangsa dan negara kita,” pungkasnya.

Diketahui, sejak April 2025, pemerintah Indonesia terus berupaya melobi Amerika Serikat agar membatalkan rencana pengenaan tarif impor hingga 32 persen terhadap produk tertentu asal Indonesia. Rencana tersebut dijadwalkan berlaku mulai 1 Agustus 2025.

Menanggapi hal tersebut, pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan kepentingan nasional dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.

Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto, mengatakan bahwa Indonesia tidak akan tinggal diam menghadapi kebijakan tersebut.

Ia menyebutkan bahwa pemerintah akan terus mendorong kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan, termasuk melalui serangkaian nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani saat kunjungan kerja terbaru ke AS. (agr/nsp)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral