- dok. Kemlu
Di Hadapan Menlu AS, Sugiono Singgung Isu Kemanusiaan di Gaza: Kami Minta Gencatan Senjata!
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Luar Negeri RI Sugiono menegaskan bahwa tragedi kemanusiaan di Gaza adalah konsekuensi nyata dari pelanggaran prinsip hukum internasional yang tidak bisa lagi diabaikan.
Seruan keras ini ia sampaikan dalam ASEAN–US Post-Ministerial Conference (PMC) di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (10/7/2025), yang turut dihadiri Menlu AS Marco Rubio.
“Tragedi kemanusiaan di Gaza harus menjadi penggerak bagi kita semua,” kata Menlu Sugiono lantang di hadapan para diplomat.
- dok.Kemlu
“Indonesia kembali menyerukan gencatan senjata permanen, akses kemanusiaan tanpa hambatan, dan jalan kredibel menuju solusi dua negara sesuai resolusi PBB,” lanjutnya.
Sugiono menegaskan bahwa penghormatan terhadap hukum internasional harus menjadi pijakan bersama di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik global.
Ia menekankan bahwa Amerika Serikat, sebagai mitra strategis ASEAN, juga memiliki tanggung jawab moral dalam mendorong perdamaian yang adil dan berkelanjutan.
Sebagai bagian dari upaya memperkuat kemitraan ASEAN–AS, Sugiono juga menyoroti pentingnya peran Amerika dalam mendukung perdagangan yang terbuka dan adil serta kerja sama pendidikan yang telah terjalin erat.
Ia menyebut lebih dari 8.000 pelajar Indonesia kini menempuh studi di Amerika Serikat.
“Para pelajar ini bukan hanya penimba ilmu, tetapi juga jembatan strategis kemitraan kita. Kami berharap kebijakan visa yang lebih inklusif dapat mendukung investasi jangka panjang ini,” ujar Menlu Sugiono.
Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap dukungan bipartisan Kongres AS terhadap ASEAN Act dan pendirian ASEAN–US Center di Washington DC yang dinilai memperkuat posisi ASEAN di mata publik Amerika.
Menutup pernyataannya, Menlu Sugiono menyerukan agar kemitraan ASEAN–Amerika Serikat bukan hanya didasarkan pada kepentingan strategis jangka pendek, tetapi menjadi teladan dalam membangun tanggung jawab kolektif, pertumbuhan inklusif, dan perdamaian global yang berlandaskan keadilan. (agr/muu)