news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Petugas menyiapkan pesawat yang digunakan BNPB untuk melakukan modifikasi cuaca menekan intensitas hujan di wilayah Jabodetabek di Bandara Halim Perdanakusuma, Kamis (10/7)..
Sumber :
  • Antara

Empat Hari Operasi Modifikasi Cuaca, Intensitas Hujan di Jabodetabek Menurun Hingga 60 Persen

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap bahwa Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang sudah dilakukan empat hari terakhir membuahkan hasil positif.
Jumat, 11 Juli 2025 - 10:32 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap bahwa Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang sudah dilakukan empat hari terakhir membuahkan hasil positif.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, terjadi penurunan intensitas hujan di wilayah Jabodetabek, empat hari setelah operasi modifikasi cuaca (OMC).

"Sejak empat hari dilaksanakannya OMC, Satgas gabungan OMC Jabodetabek mencatat penurunan intensitas hujan yang signifikan antara 30-60 persen di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Bahkan, dalam dua hari ini cuaca Jakarta dalam kondisi terik tanpa hujan," kata Abdul Muhari dalam keterangannya, Jumat (11/7).

Fenomena itu terjadi setelah operasi modifikasi cuaca yang dilaksanakan oleh BNPB telah memasuki hari keempat pada Kamis (10/7). 

Dalam kurun waktu tersebut, BNPB telah menaburkan bahan semai ke angkasa sebanyak 16 ton melalui 18 sorti penerbangan, meliputi 12,4 ton natrium klorida (NaCl) dan 3,6 ton kalsium oksida (CaO).

Abdul menjelaskan, operasi modifikasi cuaca tersebut merupakan upaya pemerintah dalam penanganan darurat cuaca ekstrem di musim kemarau basah yang melanda wilayah Jawa Barat dan Jakarta.

Operasi dilaksanakan oleh BNPB dengan dukungan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan TNI Angkatan Udara dilaksanakan pada 7-11 Juli 2025, sebagai respons darurat setelah terjadi banjir di sejumlah lokasi.

Berdasarkan pantauan prakiraan cuaca pada tren potensi hujan yang terjadi di wilayah Jawa bagian barat cenderung mengalami penurunan. 

Namun, pada 12 Juli 2025, pantauan BMKG mencatat beberapa gelombang yang kembali aktif dan berpotensi berdampak signifikan di beberapa wilayah di Indonesia.

Potensi risiko cuaca ekstrem juga terpantau untuk wilayah Indonesia bagian timur. Terdapat peningkatan aktivitas gelombang atmosfer yang memicu curah hujan yang tinggi. (ant/dpi)

 

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:43
03:43
04:19
06:19
01:53
00:49

Viral