Siap Terima Kritikan Soal Sekolah Rakyat, Mensos: Jika Ada Kekurangan, Mohon Disampaikan

Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengaku akan menerima masukan dan kritikan terkait kekurangan pada Sekolah Rakyat. 

Hal itu dikatakan Gus Ipul saat meninjau simulasi Sekolah Rakyat di Sentra Handayanitu, Jakarta Timur, Rabu (9/7). 

"Kami terbuka. Kami terbuka untuk diberi masukan (mengenai Sekolah Rakyat)," katanya. 

Gus Ipul mengungkapkan, bahwa persiapan Sekolah Rakyat masih terus dilakukan. Ia juga meminta agar sejumlah pihak untuk terus mengawasi proses program tersebut. 

Sehingga, kedepannya bahwa Program Sekolah Rakyat terus mengalami perbaikan guna memberikan pelayanan pendidikan terbaik bagi para siswa-siswi. 

"Jika nanti lihat kekurangan, lihat hal-hal yang mungkin belum sesuai harapan, kami mohon itu disampaikan supaya ini menjadi bagian dari masukan kepada kami untuk memperbaiki terus penyelenggaran sekolah rakyat," ungkapnya. 

Di sisi lain, Gus Ipul menyebut, bahwa Sekolah Rakyat merupakan program baru, sehingga orientasi harus dilakukan tidak hanya kepada murid tetapi seluruh orang yang terlibat. 

"Yang perlu orientasi tidak hanya siswa, gurunya juga perlu orientasi, Kepala Sekolahnya juga perlu orientasi, kemudian tenaga kependidikannya perlu orientasi," tandasnya. 

Diberitakan sebelumnya, Gus Ipul meninjau langsung simulasi Sekolah Rakyat di Sentra Handayanitu, Jakarta Timur, Rabu (9/7). 

Simulasi ini merupakan langkah awal sebelum penyelenggaraan Sekolah Rakyat rintisan di 63 titik pada tanggal 14 Juli 2025 mendatang. 

Simulasi yang dilakukan yakni diawali dengan cek kesehatan, lalu kemudian juga ada tes DNA,

Ia juga menegaskan, 63 dari 100 titik Sekolah Rakyat akan mulai kegiatan belajar mengajar pada tanggal 14 Juli mendatang. 

"Proses belajar-mengajar di Sekolah Rakyat tanggal 14 Juli yang akan datang. Nah itu kita mulai di 63 titik dimana semua sarana dan prasarananya sudah siap," tegasnya. 

Gus Ipul mengungkapkan, 37 titik lainnya kini sedang tahap penyempurnaan. Diharapkan, pada akhir Juli ataupun awal Agustus 100 Sekolah Rakyat yang tersebar di beberapa wilayah mulai melakukan kegiatan belajar. 

"Sementara yang 37 titik lagi masih menunggu sarprasnya selesai sekitar tanggal 25 atau 26. Setelah itu mungkin perlu persiapan dan mungkin akhir Juli yang 37 akan mulai beroperasi," ungkapnya. (aha/dpi)