news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Satpol PP Jakarta mengecek dan patroli keamanan di sekitar pagar atau tembok pembatas jalur rel bolong di lintas Jatinegara hingga Cipinang, Jakarta Timur, Senin (30/6)..
Sumber :
  • Antara

Fakta Tembok Bolong Jatinegara "Sarang" Wanita Malam, Satpol PP Pernah Temukan 15 Orang Ramai-Ramai Lakukan..

Fakta soal fenomena Tembok Bolong Jatinegara lokasi mangkal Wanita Malam, petugas Satpol PP pernah menemukan 15 orang ramai-ramai sedang melakukan...
Sabtu, 5 Juli 2025 - 00:27 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Fenomena Tembok Bolong pembatas rek kereta api (KA) di wilayah Jatinegara, Jakarta Timur yang diduga kerap jadi sarang praktik prostitusi kini tengah jadi sorotan publik.

Kepala Satpol PP Jakarta Timur, Budhy Novian mengatakan, pihaknya beberapa hari terakhir rutin mengadakan patroli di sepanjang tembok pembatas rel tersebut.

Adapun istilah Tembok Bolong merupakan kondisi tembok pembatas rel yang kerap kali ditemukan bolong di beberapa titik. PT KAI pun sudah beberapa kali menutup tembok yang bolong tersebut. Namun, Tembok Bolong masih acapkali ditemukan. 

"Di sepanjang kawasan tersebut banyak tembok atau pagar pembatas lintasan kereta api yang bolong. Diduga ini dijadikan celah untuk masuk ke pinggir rel kereta api dan melakukan tindakan asusila," kata Budhy dikutip dari laman beritajakarta.id, Jumat (4/7).

Dalam seminggu terakhir ini, Satpol PP sudah beberapa kali mengamankan sejumlah Wanita Malam yang mangkal di Tembok Bolong. 

Petugas lalu mengamankan dan mendata Wanita Malam tersebut. Tak jarang pula, petugas mengamankan Wanita Malam yang sudah lanjut usia. Mereka terpaksa menjadi Wanita Malam demi menyambung hidup.

Selain itu, petugas juga kerap menemukan botol minuman beralkohol di balik Tembok Bolong. 

"Pada malam Sabtu dan malam Minggu kita mendapati 15 orang yang diduga akan melakukan tindakan negatif. Kita langsung data dan berikan peringatan," ujar Budhy.


Satpol PP mengamankan Wanita Malam di area Tembok Bolong Jatinegara. (Foto: Istimewa)

Guna mencegah adanya praktik prostitusi, lanjut Budhy, dirinya mengerahkan belasan personel untuk tiap hari melakukan pengawasan di kawasan tersebut.

Pengawasan di area Tembok Bolong dilakukan setiap hari mulai dari pukul 22.00-02.00 WIB.

Adapun adanya Tembok Bolong itu juga dikeluhkan sebagian warga di Jatinegara.

Salah seorang warga setempat bernama Ahmad (26) mengatakan, tembok yang sudah pernah ditutup itu kerap kali dilubangi kembali oleh orang-orang diduga pelaku praktik prostitusi.

"Masih ada yang berbuat begitu, kayak prostitusi. Padahal temboknya sudah ditutup, tapi masih ada yang memanjat atau membolongi tembok," kata Ahmad, Kamis (26/6).

Kendati demikian, kata Ahmad, praktik prostitusi mulai berkurang semenjak tembok kembali ditutup dan petugas sering melakukan patroli saat malam hingga dini hari. (dpr)

 

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

00:57
01:35
01:23
02:19
03:49
15:06

Viral