news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Lima dokter residen PPDS Anestesiologi Undip angkatan 77 di PN Semarang, Rabu (25/6/2025).
Sumber :
  • I.C. Senjaya-Antara

Kematian Dokter Aulia Risma Bongkar Hal-Hal Mengejutkan, Saksi di Persidangan: Tugas Ilmiah Residen Senior PPDS Pakai Jasa Belasan Joki, Makin Cepat Pengerjaan Makin Mahal Harganya

Kematian peserta PPDS Undip dokter Aulia Risma yang diduga bunuh diri pada tahun 2024 lalu membongkar hal-hal mengejutkan. 
Kamis, 26 Juni 2025 - 10:05 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Kematian peserta PPDS Undip dokter Aulia Risma yang diduga bunuh diri pada tahun 2024 lalu membongkar hal-hal mengejutkan. 

Di persidangan PN Semarang pada Rabu (25/6/2025) lalu, saksi kasus dugaan perundungan program tersebut mengungkapkan adanya belasan joki yang dibayar untuk mengerjakan tugas ilmiah dokter residen senior.

"Ada lebih dari 10 joki yang digunakan jasanya untuk mengerjakan tugas," ujar residen angkatan 77 PPDS Anestesiologi Undip Khalika Firdaus saat diperiksa sebagai saksi. 

Dia mengatakan residen angkatan 77 diminta mengerjakan tugas ilmiah senior angkatan 76.

"Tidak tahu itu tugas siapa, tetapi yang memberi tugas angkatan 76," kata dia. 

Khalika mengatakan biaya untuk membayar joki yang mengerjakan tugas residen senior tersebut berasal dari uang yang dikumpulkan oleh para residen angkatan 77.

Dari delapan residen angkatan 77, kata dia, masing-masing menyetorkan Rp20 juta untuk uang kas. 

Khalika menyebut biaya yang dibayarkan kepada joki tugas tersebut bervariasi tergantung pada jenis tugas yang dikerjakan.

"Kalau makin cepat pengerjaannya, makin mahal," jelas dia.

Saksi lainnya, Bayu Arif Wibowo, turut memberikan keterangan. 

Sebagai orang yang pernah menjadi bendahara residen angkatan 77, dia mengatakan peserta program itu wajib menyetor tabungan biaya pendidikan sebesar Rp80 juta yang diakui tidak ada dalam aturan resmi Undip.

Dia mengatakan para dokter junior juga diminta menyetor Rp20 juta per orang yang dipakai sebagai kas untuk membiayai kebutuhan residen senior.

"Untuk kebutuhan rumah tangga angkatan 77, kontrakan, untuk makan residen, untuk mengerjakan tugas ilmiah. Itu untuk seluruh senior," ungkap Bayu. 

Sebelumnya, Kaprodi Anestesiologi Fakultas Kedokteran Undip Taufik Eko Nugroho didakwa melakukan pungutan liar terhadap mahasiswa PPDS pada kurun waktu 2018-2023.

Selain Taufik, staf administrasi Prodi Anestesiologi Sri Maryani dan residen senior PPDS Undip Zara Yupita Azra turut diadili dalam perkara dugaan pemerasan atau pemaksaan tersebut. (ant/nsi)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral