- istimewa - Antara
Iran Tak Gentar dengan Ultimatum Donald Trump yang Ancam Bunuh Khamenei dengan Mudah, Katanya Rakyat akan...
tvOnenews.com - Iran tampaknya tidak gentar dengan ancaman Presiden Amerika (AS) Donald Trump.
Bahkan Iran dengan lantang tidak akan menyetujui penyerahan tanpa syarat yang dituntut Donald Trump.
Hal itu disampaikan langsung oleh Duta Besar Iran untuk Prancis Mohammad Amin-Nejad pada Rabu (18/6/2025).
"(Ultimatum Trump) ini adalah keinginan yang sama seperti (pemimpin otoritas Israel) Benjamin Netanyahu.. Itu tidak akan dilaksanakan sama sekali. Rakyat Iran bersatu dalam menghadapi agresi," kata Amin-Nejad kepada lembaga penyiaran BFMTV.
- ANTARA
Amin-Nejad bahkan mengatakan serangan terhadap fasilitas militer Iran tidak akan memengaruhi kemampuan pertahanan negaranya.
Sebelumnya, Trump menyatakan bahwa kesabarannya terhadap Iran kian menipis.
Trump menyebut AS bisa saja dengan mudah menghabisi pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei, tetapi memilih untuk tidak melakukannya saat ini.
"Kami tahu persis di mana 'Pemimpin Tertinggi' itu bersembunyi. Dia adalah target yang mudah, tetapi aman di sana - Kami tidak akan menghabisinya (membunuhnya!), setidaknya tidak untuk saat ini," tulis Trump di Truth Social.
"Namun, kami tidak ingin rudal ditembakkan ke warga sipil, atau tentara Amerika. Kesabaran kami semakin tipis," katanya lagi.
"MENYERAHLAH TANPA SYARAT!" tulis Trump di unggahan berikutnya.
Warga AS Tolak Negaranya Terlibat Konflik Iran-Israel
Berdasarkan hasil jajak pendapat yang dilakukan YouGov dan The Economist, sebanyak 60 persen warga Amerika Serikat (AS) menolak campur tangan dalam konflik antara Israel dan Iran.
Pada Selasa (17/6/2025), portal berita Axios melaporkan Presiden AS Donald Trump sedang mempertimbangkan kemungkinan AS terlibat dalam konflik di Timur Tengah.
Dia juga mempertimbangkan soal melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran khususnya pusat pengayaan uranium bawah tanah di Fordow.
Dalam jajak pendapat itu, hanya 16 persen responden yang mendukung keterlibatan militer Amerika Serikat.
Sementara itu, 24 persen lainnya mengaku tidak tahu atau belum menentukan sikap.
Di sisi lain, mayoritas responden (56 persen) lainnya mendukung keterlibatan AS dalam perundingan dengan Iran terkait program nuklir di negara itu. Sementara itu, 18 persen responden lainnya menentang.