news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Kota Surabaya Jadi Lokasi Pertama Pelaksanaan Proyek Penanganan Sampah Plastik dari Kemitraan Indonesia-UAE.
Sumber :
  • Istimewa

Kota Surabaya Jadi Lokasi Pertama Pelaksanaan Proyek Penanganan Sampah Plastik dari Kemitraan Indonesia-UAE

Kota Surabaya akan menjadi lokasi gelombang pertama pelaksanaan proyek kemitraan Pemerintah Indonesia dan UAE dalam penanganan sampah plastik sungai untuk mencegah kebocoran di laut.
Jumat, 13 Juni 2025 - 22:26 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Kota Surabaya akan menjadi lokasi gelombang pertama pelaksanaan proyek kemitraan Pemerintah Indonesia dan UAE dalam penanganan sampah plastik sungai untuk mencegah kebocoran di laut.

Melalui kemitraan antara lembaga internasional UNDP di Indonesia dan Clean Rivers Ltd. Inisiatif ini di dorong untuk mengurangi kebocoran sampah plastik sungai memasuki perairan laut Indonesia.

Sebagai program yang dilaksanakan selama tiga tahun sejak 2025, program ini diharapkan turut berkontribusi untuk memperkuat koordinasi dan kolaborasi lintas lembaga pemerintah, lembaga masyarakat dan komunitas untuk dapat bersama-sama menangani sampah yang masuk ke badan dan aliran sungai.

Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Ikhsan menyampaikan apresiasi terhadap kemitraan ini khususnya dukungan terhadap urgensi penanganan sampah di Kota Surabaya. 

“Penanggulangan sampah di aliran Kali Tebu memang dibutuhkan untuk mencegah sampah ini masuk ke perairan laut. Dengan perlengkapan yang saat ini juga terpasang di aliran sungai, serta peran dari masyarakat di area tersebut, tentunya (kolaborasi) penanganan sampah di lokasi ini akan lebih maksimal," kata Ikhsan kepada awak media, Jakarta, Jumat (13/6/2025).

Ikhsan menuturkan kondisi pencemaran dan penanganan sampah di badan dan aliran sungai yang ada di kota-kota besar terus mendapat perhatian besar dari masyarakat. 

Menurutnya bentuk kewenangan terkait pengelolaan sungai di Indonesia turut menjadi tantangan tersendiri khususnya dalam penanganan sampah yang ada di bantaran dan aliran sungai.

Beberapa situasi ditunjukkan dalam penanganan sampah sungai yang belum maksimal serta keberadaan bangunan liar yang ikut memicu sampah masuk ke aliran sungai, maupun kebocoran sampah sungai yang masih terus terjadi setiap hari.

“Dukungan program ini tentunya hanya satu dari berbagai upaya penanganan sampah yang kita kolaborasikan bersama, termasuk beberapa upaya lainnya seperti pendekatan sirkular ekonomi dan penanganan sampah yang turut dikelola oleh kelompok masyarakat," katanya. 

Ikhsan menuturkan bagi Pemerintah Kota Surabaya kapasitas penanganan sampah di TPA Benowo saat ini terbatas sebanyak 1,530 ton/hari. 

Dengan timbulan sampah yang mencapai 1,810 ton/hari, kondisi ini meninggalkan hampir 300 ton sampah per hari di Kota Surabaya yang masih membutuhkan penanganan sampah melalui peran aktif seperti bank sampah, kelompok masyarakat, penanganan sampah organik, dan sebagainya. 

Di sisi lain, CEO Clean Rivera Ltd, Deborah Backus mengatakan pelaksanaan kemitraan ini di Surabaya merupakan bentuk komitmen dari pihaknya dengan dukungan pendanaan dari Pemerintah UAE.

"Agar bersama-sama Pemerintah Kota Surabaya dapat melakukan transformasi penanganan sampah di sungai yang mengedepankan kolaborasi lintas lembaga pemerintah serta peran aktif dari masyarakat," ungkapnya.

Dalam kegiatan ini, Clean Rivers dan UNDP dengan Sekretariat Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) juga mengunjungi salah satu kelompok Gerakan Sedekah Sampah (Gradasi) yang ada di Kelurahan Balas Klumprik sebagai salah satu bentuk integrasi penanganan sampah berbasis komunitas.

Melalui pengelolaan sampah anorganik di Bank Sampah dan Gradasi di RW 05 Kelurahan Balas Klumprik serta pengolahan sampah organik menjadi pakan ternak, 

Ditambah dengan inisiatif penanaman mangrove dan urban farming, RW 05 tak hanya menangani sampah dari rumah tangga tetapi juga memperkuat ketahanan lingkungan dan pangan secara lokal.

Keberhasilan RW 05 adalah bukti bahwa solusi atas krisis sampah plastik sungai dapat diwujudkan melalui kolaborasi erat antara pemerintah, mitra pembangunan, dan masyarakat. 

Inisiatif seperti ini menjadi inspirasi kuat bagi wilayah lain untuk ikut bergerak. Dengan semangat gotong royong dan dukungan lintas sektor, kita dapat menciptakan perubahan yang berdampak nyata menuju Indonesia yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan. (raa)

 

 

 

 

 

 

 

 

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral