- ANTARA
Soal Sekolah Transformasi Garuda, Pimpinan Komisi X DPR Ingatkan Pemerintah: Jangan Jadi seperti Bimbel
Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani meminta pemerintah menjelaskan secara detail terkait Sekolah Garuda Transformasi Mandiri.
Khususnya, mengenai dasar penunjukan 12 sekolah mandiri yang disubsidi atau di bawah naungan Sekolah Garuda.
“Kami mendukung penuh Sekolah Garuda, tapi untuk Sekolah Transformasi Garuda, kami pertanyakan penunjukannya. Sekolah sekolah transformasi ini kan sekolah sekolah yang sudah mandiri, kenapa harus di subsidi?” kata Lalu kepata wartawan, Senin (2/6/2025).
Legislator Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu lantas mempertanyakan dalil jika pembuatan Sekolah Transformasi Garuda untuk mengoptimalkan potensi sekolah dan madrasah agar siswanya masuk perguruan tinggi terbaik.
“Kalau alasannya mempersiapkan agar bisa masuk kampus top dunia, kenapa kita tidak berpikir membuat kampus sendiri sekelas kampus kampus besar di dunia?” jelas Lalu.
Lalu pun mengusulkan agar pemerintah menggunakan anggaran Sekolah Transformasi Garuda untuk memperbanyak beasiswa bagi peserta didik di Tanah Air ke jenjang perguruan tinggi.
“Lebih baik anggaran sekolah transformasi itu diperuntukkkan untuk perbanyak beasiswa, agar kita pastikan anak-anak indonesia bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi untuk menuju Indonesia Emas 2045,” jelasnya.
Jangan sampai, kata Lalu, Sekolah Transformasi Garuda akan seperti bimbingan belajar (bimbel) yang dibiayai negara.
"Intinya, Sekolah unggul Garuda kami sangat dukung penuh. Sekolah Transformasi Garuda yang saat ini dipilih, kami pertanyakan. Jangan seolah-olah sekolah-sekolah tersebut seperti bimbel dengan disubsidi negara,” sambung Lalu.
Untuk itu, dia meminta pemerintah untuk mengkaji kembali kebijakan Sekolah Transformasi Garuda. Dia juga mengingatkan soal dampak negatif dari Sekolah Transformasi Garuda jika diberlakukan.
"Lebih baik kita harus mulai berpikir untuk membuat kampus sekelas dunia di negara sendiri,” kata dia.
“Jangan membuat stigma di masyarakat bahwa sekolah-sekolah di luar Sekolah Transformasi Garuda tersebut tidak ada yang unggul sehingga masyarakat mempertanyakan pemerataan kualitas pendidikan itu di mana,” pungkas Lalu. (saa/muu)