- Tangkapan layar tvOne
Dugaan Penganiayaan di Ponpes Ora Aji Gus Miftah, Kuasa Hukum Sebut Kejadiannya: Sebenarnya Lebih Seperti Rasa Sayang
Jakarta, tvOnenews.com - Dugaan penganiayaan terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji, Sleman, Yogyakarta yang didirikan oleh Gus Miftah.
Kuasa Hukum Ponpes Ora Aji, Adi Susanto mengungkapkan kejadian sebenarnya di balik dugaan penganiayaan di ponpes milik Gus Miftah itu.
Adi menjelaskan, bahwa sebenarnya yang terjadi bukanlah penganiayaan melainkan aksi spontanitas antara para santri.
"Kita pastikan atas nama yayasan menyanggah soal adanya penganiayaan. Apa yang terjadi di pondok adalah aksi spontanitas saja, dari santri yang tidak ada koordinasi apapun," kata Adi, Sabtu (31/5/2025).
Ia mengungkapkan belakangan ini, sering ada kehilangan di Pondok Pesantren Ora Aji, berupa uang Rp50 ribu sampai Rp700 ribu. Namun, belum juga diketahui siapa pelakunya.
Lalu, seorang santri berinisial D tertangkap basah oleh santri lain berjualan galon. Saat itu, D mengaku bahwa ia telah berjualan galon tanpa sepengetahuan pengurus.
"Singakt cerita, D mengakui bahwa dia sudah melakukan penjualan galon tanpa sepengetahuan pengurus sudah enam hari lamanya," kata Adi.
Kejadian itu lalu tersebar. D pun didatangi oleh sejumlah santri lain yang merasa curiga.
Menurut Adi, saat itu para santri menanyakan secara persuasif apakah D juga pelaku pencurian uang yang terjadi belakangan ini.
"Yang bersangkutan mengakui, dia yang melakukan pencurian selama ini. Ada di santri yang bernama si A Rp700 ribu, santri bernama si B Rp50 ribu, dan segala macam," katanya.
Aksi spontanitas pun muncul karena merasa kaget uang mereka dicuri sesama santri.
Menurut Adi, aksi itu adalah bentuk usaha menunjukkan rasa sayang sesama santri.
"Aksi spontanitas itu muncul dalam rangka untuk menunjukkan satu effort. Sebenarnya lebih kepada rasa sayang, ini santri kok nyolong (mencuri). Maka yang terjadi ya layaknya santri saja, koe kok ngono (kamu kok begitu)," katanya lagi.
Ia membantah soal pemberitaan yang banyak muncul soal adanya penganiayaan di Ponpes Ora Aji.
"Nah, framing yang terjadi selama ini dikeluarkan seolah-olah melakukan penyiksaan yang luar biasa. Itu tidak pernah terjadi," tegas Adi.