news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ironis, Industri Pariwisata Babak Belur, PHRI Minta Tinjau Ulang Rencana Sterilisasi Rokok di Tempat Hiburan Jakarta.
Sumber :
  • istimewa

Ironis, Industri Pariwisata Babak Belur, PHRI Minta Tinjau Ulang Rencana Sterilisasi Rokok di Tempat Hiburan Jakarta

Ironis, diksi itu yang dialamatkan kepada industri pariwisata di Jakarta yang sedang tidak baik-baik saja.  Pasalnya, berdasarkan data BPD PHRI DK Jakarta
Kamis, 29 Mei 2025 - 11:57 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Ironis, diksi itu yang dialamatkan kepada industri pariwisata di Jakarta yang sedang tidak baik-baik saja. Pasalnya, berdasarkan data Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Khusus Jakarta (BPD PHRI DK Jakarta), sebanyak 96,7 persen hotel melaporkan terjadinya penurunan tingkat hunian sepanjang kuartal I 2025. 

Sekitar 70% pelaku usaha hotel dan restoran di Jakarta berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) jika tetap tidak ada intervensi kebijakan yang mendukung sektor pariwisata dan perhotelan. 

Sementara dalam waktu yang bersamaan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang sedang menyusun menyusun Rancangan Peraturan Daerah mengenai Kawasan Tanpa Rokok (Ranperda KTR) juga berencana mendorong pemberlakuan 100 persen steril rokok di tempat hiburan malam (THM).

"Menanggapi pandangan dan pertanyaan dari Fraksi Partai Gerindra, Eksekutif sepakat bahwa tempat karaoke, kelab malam, kafe live music masuk ke dalam definisi tempat hiburan dalam tatanan tempat umum di dalam Ranperda Kawasan Tanpa Rokok," kata Gubernur Jakarta, Pramono Anung, Selasa (27/5) di Ruang Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta.

Sutrisno Iwantono, Ketua DPD Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jakarta berharap pemerintah mengkaji ulang peraturan tersebut mengingat dampaknya pada kondisi industri dan market segmen jasa dan pariwisata yang semakin anjlok. 

"Pertama dari sisi pasar, tolong bantu masyarakat untuk datang ke Jakarta. Kedua, tentu jangan banyak aturan-aturan yang semakin membebani, yang menimbulkan beban biaya yang pada akhirnya membuat hotel tidak bisa bertahan. Nantinya malah banyak berguguran, nanti malah pemerintah juga yang kesulitan karena banyak kehilangan pemasukan dari pajak hotel, meningkatnya angka pengangguran akibat PHK dan sebagainya," beber Sutrisno saat dikonfirmasi via seluler.

Untuk diketahui, langkah efisiensi pun sudah mulai dilakukan oleh pelaku usaha. Dari survei PHRI, pemangkasan tenaga kerja terutama menyasar pekerja kontrak dan harian lepas dan beberapa hotel bahkan menghentikan sementara seluruh proses rekrutmen. 

PHRI mengingatkan, jika PHK terjadi secara luas, maka dampaknya akan menjalar ke berbagai sektor lain. 

Pasalnya, industri hotel dan restoran menyerap lebih dari 603.000 tenaga kerja di Jakarta dan menyumbang sekitar 13% Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI. 

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral