- Istimewa
Dukung Program Pemerintahan Prabowo-Gibran, PPUMI Tandatangani MoU dengan Badan Gizi Nasional di Bursa Efek Indonesia
Dukungan positif juga datang dari dunia keuangan, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Jefrey Hendrik mengungkapkan apresiasinya atas inisiatif PPUMI.
“Program Makan Bergizi Gratis ini luar biasa dan menjadi inspirasi bagi kami. Seluruh elemen bangsa harus bergotong-royong mendukung program ini,” ungkapnya.
Senada, Direktur Eksekutif Bank Indonesia Anastuti, menilai luasnya jaringan anggota PPUMI memberi potensi besar dalam pemerataan program.
“Dengan anggota PPUMI yang tersebar di seluruh Indonesia, cakupan program Makan Bergizi Gratis akan semakin luas dan menjangkau lebih banyak anak-anak di daerah,” ucapnya.
Adapun, anak yang tidak sarapan dapat mengalami berbagai dampak negatif, seperti sulit berkonsentrasi saat belajar, menurunnya daya ingat, mudah merasa lelah, dan bahkan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan status gizi anak.
"40 persen anak-anak berangkat ke sekolah belum sarapan. Ini disebabkan beberapa hal yang salasatu diantaranya adalah bapak ibunya sibuk bekerja tidak sempat menyiapkan makan pada anaknya. Faktor yang paling banyak adalah bapak ibunya tidak punya apa-apa untuk diberikan makan pada anak-anaknya, sehingga anak yang tadi lapar berangkat ke sekolah, tidak bisa menimba ilmu dengan fokus dan konsentrasi karena lapar,” jelas Direktur Kemitraan Badan Gizi Nasional M. Rizal masih dalam Rakernas PPUMI.
Saat ini realisasi penggunaan dana MBG telah menjangkau penerima manfaat di antaranya pra Sekolah Dasar, SD, SMP, SMA, Pondok Pesantren, SLB, balita dan ibu hamil.
Jumlah total penerima hingga 21 Mei 2025 sebanyak 3,97 juta orang.
Sementara itu, jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi sebanyak 1.386.
“50 triliun sudah cukup kemudian akan terbentuk 30.000 SPPG dengan Insya Allah sasaran 82,9 juta penerima manfaat” ungkap M. Rizal lagi.
Kegiatan ini menjadi langkah awal yang strategis dalam mewujudkan SPPG sebagai garda terdepan pelayanan gizi di Indonesia guna menumbuh kembangkan generasi anak bangsa yang berkualitas di masa depan.
Dengan penguatan kelembagaan dan tata kelola secara baik dan benar, SPPG diharapkan mampu mendukung tujuan nasional dalam mengentaskan stunting dan peningkatan status gizi masyarakat secara berkelanjutan.(lkf)