- Tangkapan layar Youtube
Top 3 News: GRIB Jaya Akhirnya Ngaku, Omongan Pedas Anak Buah Hercules ke Puan Maharani? Nasib Pedagang yang Sudah Setor
tvOnenews.com - Berikut deretan 3 artikel news terpopuler di tvOnenews.com sepanjang hari Sabtu (24/5/2025).
Kabar seputaran Hercules dan polemik anak buah dan Ormas GRIB Jaya (Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu) menjadi artikel news yang paling banyak dibaca oleh pemirsa tvOnenews.com
Beragam polemik dan masalah ditimbulkan oleh Hercules dalam beberapa waktu belakangan ini, seperti ketika menghina mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso dengan 'bau tanah'.
- Tim tvOnenews - Julio Trisaputra
Di mana langsung mendapat tanggapan keras dari Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
“Ingat, kau dulu TBO. Bisa ke Jakarta juga karena bantuan purnawirawan. Kok ngomong seenaknya. Tidak sopan,” tegasnya.
"Sudah jadi raja kau? kamu itu preman, preman yang memakai pakaian Ormas, saya bisa buktikan kalau kau itu preman," sambungnya.
Selain itu, hal lain yang membuat Gatot sangat marah kepada Hercules karena perlakuan Ormas GRIB beberapa waktu lalu di Depok.
Anggota GRIB yang melakukan pembakaran mobil Polisi di Depok.
"Ini yang buat saya marah, kejadian di Depok, polisi itu adalah alat negara yang melaksanakan ketertiban dan juga masyarakat, ketika akan mengangkat, dilawan, dikepung, negara apa ini? mobil negara mobilnya dibakar lagi," ungkapnya sambil dengan nada tinggi.
"Kalau saya diam, orang akan menyangka bahwa polisi sudah enggak ada. Ini bahaya untuk negara kesatuan Republik Indonesia," sambung Gatot Nurmantyo dilansir dari youtube Refly Harun Official.
Kali ini, Ormas GRIB Jaya bentukannya kembali menjadi sorotan dalam sengketa lahan yang melibatkan kantor Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Tangerang Selatan.
Dinilai bikin onar dan meresahkan masyarakat, Ketua DPR RI Puan Maharani sampai turun tangan meminta agar Ormas GRIB ditindak tegas, dan memicu reaksi keras dari anggota Hercules.
Sebanyak 426 personel dari Polda Metro Jaya ratakan bangunan diduga milik organisasi masyarakat (ormas) GRIB Jaya di lahan milik BMKG, Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten pada Sabtu (24/5/2025).
Berikut ini 3 rangkuman artikel news yang paling banyak dibaca oleh pemirsa tvOnenews.com, Selasa (27/5/2025).
GRIB Jaya akhirnya ngaku soal Kuasai Lahan BMKG, yang Lain Tak Kuat
Perwakilan GRIB Jaya, mengungkapkan asal muasal bagaimana ormas Hercules tersebut bisa berkuasa di lahan milik BMKG.
Kasus sengketa lahan yang melibatkan pihak BMKG dan GRIB Jaya di Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel) sedang mendapat sorotan tajam dari masyarakat.
Di sebuah lahan yang diklaim milik BMKG tersebut, GRIB Jaya berani mendirikan markas dan menyewakan lahan itu ke beberapa pelaku usaha.
Dari sudut pandang BMKG, tindakan ormas Hercules tersebut jelas sudah melanggar hukum karena menduduki lahan milik negara tanpa izin.
Namun beda dengan GRIB Jaya.
Justru menurut GRIB Jaya, tindakan yang mereka lakukan itu merupakan bentuk perlindungan kepada ahli waris.
Akar masalah kasus ini menurut versi GRIB Jaya adalah persoalan sengketa lahan antara pihak ahli waris dengan BMKG.
Wilson Colling sebagai ketua tim hukum dan advokasi GRIB Jaya menegaskan bahwa sengketa lahan ini sebenarnya sudah lama terjadi.
Bahkan GRIB Jaya bukan pihak pertama yang mencoba memberikan bantuan hukum kepada ahli waris. Justru kasus ini merupakan limpahan dari pihak lain kepada GRIB Jaya.
"Jadi memang kasus ini limpahan dari orang, bukan punya kami murni," ujar Wilson Colling sebagai perwakilan ormas Hercules, seperti dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube GRIB TV.
Baca selengkapnya: GRIB Jaya Akhirnya Ngaku Hanya Ormas Hercules yang Berani Kuasai Lahan BMKG, Sebut yang Lain Tak Kuat...
Omongan Pedas Anak Buah Hercules ke Puan Maharani
Perseteruan tersebut menarik perhatian berbagai pihak, termasuk Ketua DPR RI Puan Maharani.
Dalam pernyataannya, Puan meminta pemerintah untuk bertindak tegas terhadap ormas-ormas yang dinilai mengganggu ketertiban umum dan melakukan praktik premanisme.
Ia menekankan pentingnya ketegasan negara dalam menjaga ketertiban dan memberikan rasa aman kepada masyarakat
"Terkait ormas, kami minta pemerintah menindak tegas ormas-ormas yang mengganggu ketertiban, apalagi kemudian meresahkan masyarakat," ujar Puan Maharani dalam keterangannya.
Pernyataan tersebut memicu reaksi keras dari pihak GRIB Jaya.
Melalui akun resmi TikTok mereka, GRIB Jaya menyampaikan klarifikasi panjang lebar terkait sengketa lahan tersebut.
Mereka menilai tudingan premanisme yang diarahkan kepada GRIB Jaya dan ahli waris pemilik tanah adalah bentuk pengalihan isu yang tidak adil.
Dalam klarifikasi tersebut, GRIB Jaya menegaskan bahwa masalah ini berakar pada konflik agraria yang sudah berlangsung lama antara warga ahli waris dan BMKG.
Mereka menyebut bahwa klaim BMKG atas lahan seluas 12 hektar itu penuh kejanggalan, bahkan sudah berkali-kali digugat di pengadilan.
Mereka menyebut bahwa para pejabat terlalu cepat mengambil kesimpulan dan terkesan hanya mengejar pencitraan politik semata.
"Ironisnya, beberapa pejabat penting seperti menteri dan anggota DPR RI ikut-ikutan cepat bersuara. Alih-alih mendalami akar masalah, mereka malah 'gelar karpet merah' untuk isu premanisme," sindir GRIB Jaya dalam unggahan TikTok mereka.
Pernyataan itu diduga mengarah pada pernyataan Puan Maharani yang sebelumnya secara spesifik mendesak pembubaran ormas yang dianggap melakukan premanisme, termasuk GRIB Jaya.
Dalam unggahan yang sama, GRIB Jaya mempertanyakan kapasitas para pejabat yang bersuara tanpa memahami kerumitan kasus ini.
"Apa karena lagi sibuk pencitraan sampai lupa tugasnya untuk membela keadilan rakyat?" ujar akun resmi GRIB Jaya menyentil keras.
Baca selengkapnya: Tak Terima GRIB Jaya Didesak Bubar, Pedasnya Omongan Anak Buah Hercules ke Puan Maharani: Sibuk Pencitraan Sampai…
Nasib Pedagang yang Sudah Setor ke Anak Buah Hercules
Setelah ormas GRIB Jaya diusir paksa dari lahan milik BMKG, lantas muncul tanya bagaimana nasib para pedagang di tempat itu.
Padahal, sejumlah pedagang di lahan tersebut sudah membayar setoran hingga puluhan juta ke ormas GRIB Jaya yang mengaku sebagai wakil dari ahli waris.
Di sisi lain, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Adi Ary Syam Indradi menjelaskan alasan GRIB Jaya diusir paksa dari lahan milik BMKG.
Menurut Kombes Adi, ormas GRIB Jaya telah melakukan aktivitas ilegal di lahan BMKG, seperti pungutan liar terhadap para pedagang yang berjualan di lokasi.
Mereka melakukan penguasaan lahan tanpa hak milik BMKG. Kemudian memberikan hak kepada pengusaha lokal, pedagang pecel lele dan pedagang hewan kurban,“ ujar Kombes Ade Ary di YouTube tvOnenews.
Bukan cuma itu, GRIB Jaya bahkan menarik iuran kepada para pedagang yang berniaga di lahan kosong tadi. Salah satunya penjual kambing kurban pernah menyetor Rp22 juta.
Belakangan, para pedagang mengaku kalau mereka langsung mentransfer iuran tersebut kepada Ketua DPC GRIB Jaya Tangsel Yani Tuanaya yang kini jadi tersangka.
“Pedagang pecel lele dipungut 3,5 juta per bulan, pedagang hewan kurban dipungut 22 juta rupiah,“ kata Kombes Adi Ary.
Sementara itu, Ina Wahyuningsih selaku pedagang kambing kurban di lahan milik BMKG mengaku sudah membayar iuran sewa tempat kepada GRIB Jaya senilai Rp22 juta.
GRIB Jaya bahkan awalnya meminta uang Rp25 juta sebelum akhirnya Ina Wahyuningsih melakukan negosiasi kepada ormas GRIB Jaya untuk biaya sewa di lahan kosong itu.
“Pertama mereka minta 25 juta, kita nego, 20 juta tapi nggak dapat, akhirnya ambil di tengahnya jadinya 22 juta,“ jelas pedagang kambing kurban tersebut.
Kini setelah GRIB Jaya diusir dari lahan milik BMKG, muncul pertanyaan bagaimana nasib para pedagang yang telah bayar setoran hingga puluhan juta ke ormas Hercules itu.
Ina Wahyuningsih kemudian menjawab bahwa para pedagang masih diizinkan oleh BMKG untuk berjualan di lahan tersebut sampai batas waktu yang telah ditentukan.
Baca selengkapnya: Sudah Bayar Puluhan Juta ke Anak Buah Hercules, Bagaimana Nasib Para Pedagang Setelah GRIB Jaya Diusir dari Lahan Milik BMKG?
Sudah Bayar Puluhan Juta ke Anak Buah Hercules, Bagaimana Nasib Para Pedagang Setelah GRIB Jaya Diusir dari Lahan Milik BMKG?
https://www.tvonenews.com/berita/337516-sudah-bayar-puluhan-juta-ke-anak-buah-hercules-bagaimana-nasib-para-pedagang-setelah-grib-jaya-diusir-dari-lahan-milik-bmkg?page=1