- Kolase tvOnenews.com
Petinggi GRIB Jaya ini Sampai Berani Sumpah Kalau Soal ini Hercules Memang Tak Ada Lawan: Saya Saja Kalah
tvOnenews.com - Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, Hercules belakangan ini menjadi pembicaraan publik setelah beberapa kali melontarkan pernyataan yang dinilai kontroversial.
Awalnya, Hercules sempat menyinggung Purnawirawan TNI, Sutiyoso dengan menyebutnya ‘sudah bau tanah’.
Hal ini membuat para Purnawirawan TNI lainnya geram, bahkan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo menyebutnya sebagai ‘Preman berbaju Ormas’.
Tak hanya itu, Hercules sempat mengungkapkan kalimat menantang kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi akan membawa 50 ribu orang untuk menggeruduk Gedung Sate.
- Youtube GRIB TV
Polemik ini masih berlanjut, bahkan Ormas yang dipimpinnya, GRIB Jaya kini telah dikuliti habis oleh publik. Satu per satu kasus yang melibatkan anggota GRIB Jaya terbongkar oleh pihak kepolisian.
Predikat ‘Preman’ pada Hercules hingga kini masih melekat di benak masyarakat, masa lalu kelam pun diungkit meski kini sudah mualaf.
Mendengar kericuhan yang mengatasnamakan pemimpinnya, Sekjen GRIB Jaya Zulfikar mengungkapkan sifat asli Hercules.
Dalam tayangan YouTube Official iNews yang diunggah dalam akun Instagram @gribjaya_id, Zulfikar bersaksi bahwa kini Hercules menjadi contoh yang baik bagi anggotanya.
Awalnya ia meminta maaf atas kegaduhan yang belakangan ini telah terjadi di masyarakat.
“Kami organisasi GRIB Jaya, saya selaku Sekretaris Jenderal (Sekjen) mewakili Bapak Ketua Umum menyampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia, GRIB Jaya memohon maaf kepada seluruh masyarakat atas kegaduhan yang akhir-akhir ini,” ungkap Zulfikar pada tayangan YouTube Official iNews.
Dirinya juga meminta maaf kepada para Purnawirawan TNI yang ikut marah karena pernyataan Hercules, serta mengatakan bahwa organisasinya tak seperti yang digambarkan selama ini.
- YouTube GRIB JAYA JAKARTA
Zulfikar juga bersaksi bahwa sang pemimpin GRIB Jaya itu merupakan sosok yang bisa menjadi contoh baik bagi para anggotanya, terutama soal ibadahnya.
Sebagai muslim sejak lahir, dirinya mengaku kalah dengan ibadah yang dilakukan Hercules.
“Pak Hercules itu seorang mualaf, tapi saya kadang merasa malu dengan beliau, ketika beliau menelpon saya, mengingatkan saya, ‘Sekjen, ayo shalat’. Saya kadang-kadang malu lho,” ujarnya.