- Istimewa
Proyek Raksasa CATL Dimulai, Danantara Masuk Perkuat Hilirisasi Baterai Listrik
Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah memastikan proyek kerja sama Indonesia dengan raksasa baterai asal Tiongkok, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) resmi berjalan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan keterlibatan aktif Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dalam proyek ini memperkuat komitmen hilirisasi industri kendaraan listrik nasional dari hulu ke hilir.
“Alhamdulillah CATL dan Danantara juga masuk, yang tadinya diambil IBC (Indonesian Battery Corporation) dan sudah di-inject oleh Danantara dan pemegang saham hulunya tetap miningnya 51 persen oleh Antam, Danantara juga,” ujar Bahlil usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Kamis (22/5/2025).
Proyek ini mengikuti pola kerja sama serupa dengan konsorsium Huayou yang sebelumnya mengambil alih proyek dari LG. Menurut Bahlil, struktur kepemilikan di joint venture (GV) CATL akan menyerupai Huayou, dengan Indonesia mengusahakan penguatan kontrol melalui Danantara.
“Dan di GV berikutnya itu sama dengan komposisinya daripada GV yang dilakukan oleh Huayou,” ungkapnya.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menambahkan kehadiran Danantara menyelesaikan persoalan pendanaan yang sempat menghambat proyek dengan CATL.
Rosan menyebut investasi di proyek baterai ini menjanjikan dari segi keuntungan dan dampak ekonomi.
“Kalau dulu mungkin ada kendala pendanaan. Tapi sejak ada Danantara ini pendanaan ini kita yang membantu karena kita melihat pekerjaan ini, proyek ini memang sangat-sangat baik. Baik dari segi return-nya, baik dari segi penciptaan lapangan pekerjaannya. Dan juga baik dari segi dampak perekonomiannya ke depan untuk Indonesia,” jelas Rosan.
Ia menjelaskan bahwa kerja sama Indonesia dengan CATL dan Huayou akan membentuk ekosistem industri baterai yang terintegrasi penuh di dalam negeri, dari sektor tambang hingga pabrikasi baterai.
“Jadi dengan ini the whole ecosystem dari mining sampai ke baterainya ini akan terjadi di dalam satu, kita bilangnya green package. Atau satu ekosistem dari baik yang deal yang akan berjalan dengan Huayou maupun dengan CATL,” ujarnya.
Dalam rapat terbatas tersebut, Presiden Prabowo memberikan arahan untuk memaksimalkan partisipasi BUMN dalam proyek hilirisasi strategis ini. Pemerintah juga sedang dalam proses negosiasi untuk meningkatkan porsi saham Indonesia dalam proyek lanjutan.
Turut hadir dalam rapat yakni Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan COO Danantara Dony Oskaria. (agr/raa)