- istimewa
Gunung Lewotobi Laki-Laki Berstatus Awas: Masyarakat Diminta Waspada
Labuan Bajo, tvOnenews.com – Status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dinaikkan menjadi Level IV (Awas) pada Minggu (19/5) setelah terjadi serangkaian erupsi.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan peningkatan status ini menyusul peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan.
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid menjelaskan bahwa erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki terjadi mulai pukul 11.29 WITA hingga 13.47 WITA.
"Hasil analisis visual dan instrumental menunjukkan bahwa aktivitas gunung api ini masih tergolong tinggi," katanya dalam keterangan resmi.
Kolom Erupsi Capai 7.000 Meter
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki menghasilkan kolom abu setinggi 3.000 hingga 5.500 meter di atas puncak, atau sekitar 7.000 meter dari permukaan laut. Kolom abu berwarna kelabu pekat teramati bergerak ke beberapa titik di sekitar lereng gunung.
Aktivitas erupsi disertai suara gemuruh dengan intensitas sedang hingga kuat yang terdengar dari pos pemantauan terdekat. Analisis visual menunjukkan perubahan signifikan, sementara pemantauan instrumental mendeteksi amplitudo tremor yang semakin besar.
Warga Diminta Waspada
Badan Geologi mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius enam kilometer dari puncak dan sektoral barat-timur laut sejauh tujuh kilometer. Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi banjir lahar terutama di aliran sungai yang berhulu di puncak gunung.
"Masyarakat diimbau untuk tidak mudah mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya," kata Muhammad Wafid. Warga terdampak hujan abu juga dianjurkan menggunakan masker untuk melindungi saluran pernapasan.
Pemerintah Daerah Diminta Siaga
Pemerintah daerah diharapkan terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunungapi Lewotobi Laki-Laki di Desa Pululera dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi. Tindakan cepat dan tepat diperlukan untuk memastikan keselamatan warga di wilayah terdampak. (ant/nsp)