- Instagram @gribjaya_id
Eks Jenderal Kopassus Beri Teguran Keras ke Hercules: Kalau Perlu Balik ke Timor-Timur Sana
Menurutnya, ormas semestinya hadir untuk membela rakyat, bukan justru menakut-nakuti atau menindas demi keuntungan pribadi atau kelompok.
"Sekarang merasa hebat aja dengan punya organisasi padahal organisasinya bener enggak ormas itu, harusnya kan ormas itu kan justru membela kepentingan rakyat, bukan menakut-nakuti rakyat, bukan menindas rakyat, mengintimidasi rakyat, demi untuk mendapatkan uang dari yang bayar dia," sindir Yayat.
Teguran dari mantan petinggi militer ini menjadi salah satu suara keras dari kalangan purnawirawan TNI terhadap keberadaan dan tindakan ormas yang dinilai mulai melampaui batas.
- Kolase tvOnenews.com
Situasi yang sempat memanas pun mulai mereda setelah munculnya komunikasi langsung antara Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurrachman dengan Hercules.
Dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Metro TV, Dudung yang kini menjabat sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional terlihat menghubungi Hercules melalui telepon.
Percakapan diawali dengan sapaan hangat dalam bahasa Tetun, yang menunjukkan pendekatan personal Dudung terhadap Hercules.
Dalam perbincangan tersebut, Dudung menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan Kementerian Dalam Negeri untuk menertibkan atau bahkan membubarkan ormas yang dinilai meresahkan masyarakat.
- YouTube GRIB TV & Metro TV
Menanggapi hal itu, Hercules menyatakan dukungan penuh terhadap langkah pemerintah.
Tak berhenti di situ, Dudung juga meminta agar Hercules menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada sejumlah purnawirawan jenderal yang sebelumnya terlibat dalam polemik dengannya, termasuk Gatot Nurmantyo, Yayat Sudrajat, dan para jenderal dalam Keluarga Besar TNI (KBT).
"Minta maaf atas ucapan yang salah pada bapak-bapak purnawirawan, jenderal, aku minta maaf sebesar-besarnya," ujar Hercules.
Dudung pun mengonfirmasi permintaan maaf tersebut secara langsung.
"Jadi dia (Hercules) minta maaf Pak Gatot, Pak Yayat, jenderal-jenderal di KBT atas pernyataan kemarin di media. Beliau minta maaf, beliau akan mendukung kegiatan pemerintah," kata Dudung. (gwn)