- istimewa
Bantahan Eks Dosen di Medan Diduga Lecehkan Mahasiswi UINSU Dipatahkan Ayah Korban
Medan, tvOnenews.com - Seorang Ustaz yang juga mantan dosen, AHA, terduga pelaku yang sebelumnya di laporkan ke Polda Sumut atas dugaan tindak pidana kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi di Kota Medan kini angkat bicara.
Dikatakannya, apa yang disampaikan ayah terduga korban berinisial IL merupakan fitnah.
Atas dasar itu, ustaz AHA telah melapor balik IL ke Polda Sumut atas dugaan pencemaran nama baik, pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Elektronik (ITE) pada, Rabu (14/05/2025) dengan nomor laporan STTL/B/730/V/2025/SPKT/Polda Sumut.
Dalam video klarifikasinya di media sosial, AHA menyebutkan jika IL melakukan beberapa fitnah yang membuat karirnya hancur.
Ia juga membantah memberikan bius ke dalam minuman terduga korban.
"Saya datang ke kost perempuan, masuk di kos perempuan itu dengan alasan menawarkan kitab kuning atau menjual kitab kuning, ini narasi yang salah, tidak benar fitnah kepada saya," ujar ustaz AHA membantah.
Sementara menyikapi klarifikasi itu, IL Ayah korban memastikan, jika dirinya tidak pernah memfitnah melainkan bicara sesuai fakta jika AHA melakukan kekerasan seksual ke anaknya.
IL juga menyebutkan jika dirinya memiliki bukti saat AHA melontarkan bahasa yang tidak pantas kepada anaknya melalui aplikasi perpesanan.
"Saya bukan memfitnahnya, tapi sebagai fakta nyata dia pelaku kejahatan terhadap anak saya. Pertama anak saya memberikan keterangan ke saya atas apa yang dilakukan AHA. Kemudian, bukti chatingan AHA ke anak saya dengan bahasa yang tidak pantas seperti suami istri. Itu bagi saya tidak layak, sementara itu dia telah memperlakukan anak saya ketika di hotel, dibawanya anak saya ke sana," kata IL kepada tvonenews.com, Sabtu (17/05/2025).
IL juga merasa aneh terkait klarifikasi yang disampaikan AHA di media massa maupun media sosial.
Menurutnya apa yang bilang AHA tidak sesuai dengan perkataannya saat konferensi pers beberapa waktu lalu.
"Dia datang menjemput anak saya ke kost langsung dia bawa, kemudian tentang modus menjual atau membagi kitab kuning itu memang ada buktinya melalui chatingan. Tentang minuman ada bius, ketika dia bawa anak saya dan berhenti ke suatu tempat beli minuman dan makanan. Jadi begitu air mineral botol dibeli, dia berikan secara paksa dengan memegang leher anak saya dituangkan minuman itu sampai tersedak, setelah itu anak saya merasa oyong, dirinya setengah sadar," ujarnya.