news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Sempat Sesumbar, Kini Hercules Minta Maaf ke Gatot dan Yayat, Ternyata Ini Penyababnya.
Sumber :
  • istimewa

Sempat Sesumbar, Kini Hercules Minta Maaf ke Gatot dan Mayjen Purn Yayat, Ternyata Ini Penyababnya

Polemik antara Ketum GRIB Jaya, Hercules dengan purnawirawan TNI akhirnya berakhir. Hal ini lantaran Hercules lontarkan permintaan maaf terhadap Gatot
Sabtu, 17 Mei 2025 - 03:27 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Polemik antara Ketum GRIB Jaya, Hercules dengan purnawirawan TNI akhirnya berakhir. Hal ini lantaran Hercules lontarkan permintaan maaf terhadap Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan Mayjen (Purn) Yayat Sudrajat.

Permintaan maaf ini dilontarkan Hercules usai ditegur Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional/Ketua Komite Kebijakan Industri Pertahanan dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman.

Seperti diketahui sebelumnya, Hercules sempat berseteru dengan Gatot dan Yayat beberapa waktu lalu, buntut ucapannya yang menyebut Sutiyoso bau tanah.

Bahkan, Hercules sempat sesumbar, karena menyebutkan tak takut dengan  Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo dan Mayjen (purn) Yayat Sudrajat. Namun kini Hercules lontarkan permintaan maaf.

Momen saat Hercules meminta maaf terekam ketika Dudung meneleponnya lewat panggilan video call.

Dudung ternyata memiliki cara khusus untuk berkomunikasi dengan Hercules. 

Dia menggunakan bahasa resmi Timor Leste, Tetun.

Bahasa tersebut bagian dari keluarga bahasa Austronesia dan memiliki banyak pengaruh dari bahasa Portugis.

Kepada Hercules, Dudung menyampaikan pesan Presiden Prabowo Subianto.

"Pesan Pak Prabowo saat rapat kabinet ormas-ormas yang menyengsarakan masyarakat, menekan masyarakat, memalak masyarakat."

"Kalau membantu masyarakat, membantu mensejahterakan masyarakat, membantu pemerintah dalam rangka meningkat kesejahteraan masyarakat," ucap Dudung pada Hercules dalam telepon.

Menyikapi itu, Hercules mengatakan bahwa GRIB Jaya selalu membantu masyarakat.

"Jadi mohon jenderal kami GRIB selalu membantu bencana-bencana, kesusahan masyarakat di seluruh Indonesia, GRIB ini selalu hadir," ucap Hercules ke Dudung.

Dudung Abdurachman menjelaskan isi percakapannya dengan Hercules dalam bahasa Indonesia.

"Saya sampaikan ke beliau pesan presiden bahwa ormas-ormas itu tidak boleh menyengsarakan masyarakat, menekan masyarakat. Justru harus membantu masyarakat dalam rangka program pembangunan masyarakat, ini penekanan presiden," ujar Dudung.

Kemudian, Dudung menerangkan Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk membubarkan ormas (organisasi masyarakat) yang meresahkan.

"Jadi kalau ada ormas-ormas yang menyengsarakan masyarakat, perintah presiden pada Mendagri bubarkan saja, dia (Hercules) menegur," kata Dudung.

"Bubarkan, saya mendukung," timpal Hercules.

Dudung Abdurachman juga meminta Hercules untuk meminta maaf pada sejumlah jenderal.

"Jadi dia minta maaf pak Gatot, pak Yayat, jenderal-jenderal di KBT (Keluarga Besar TNI) itu atas pernyataan kemarin di media, beliau minta maaf, beliau akan mendukung pemerintah," kata Dudung Abdurachman.

"Minta maaf atas ucapan yang salah terhadap bapak purna, jenderal. Aku minta maaf sebesarnya," kata Hercules.

Sebelumnya diberitakan, buntut Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo berseteru dengan Ketum GRIB, Hercules. Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional Jenderal (Purn) TNI Dudung Abdurachman angkat bicara hingga beri peringatan menohok.

Dia meminta semua pihak untuk menahan diri dan tidak saling menjelekkan satu sama lain.

Hal tersebut disampaikan Dudung saat merespons pemimpin ormas Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Jaya Hercules dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang saling "serang" karena Hercules menyebut eks Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso "bau tanah".

"Saya sempat lihat juga ya ada ormas-ormas ya, memang kita harus sama-sama menahan diri, kalau menurut saya. Sama-sama tidak menjelekkan satu sama lain," beber Dudung di Istana, Jakarta, Senin (5/5/2025).

Dudung mengatakan, kedua belah pihak sama-sama memiliki porsi masing-masing dalam membangun bangsa.

Menurutnya, lebih baik mereka meredam amarahnya masing-masing karena sudah dewasa.

"Mereka punya porsinya masing-masing ya kalau masalah membangun bangsa, pernah berjasa atau tidak, semuanya rakyat Indonesia berjasa untuk bangsa ini. Jadi saya rasa diredam lah ini, masing-masing sudah dewasa dan kemudian silakan bersinergi," ujarnya. (aag)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

00:57
01:35
01:23
02:19
03:49
15:06

Viral