news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi hujan lebat..
Sumber :
  • Antara

BMKG: Waspada 5 Kabupaten di Jateng Berstatus Siaga Curah Hujan Tinggi

BMKG menyatakan sebanyak lima kabupaten di Jateng berstatus siaga curah hujan tinggi pada dasarian kedua bulan Mei 2025 dengan curah berkisar 200-300 milimeter per dasarian
Rabu, 14 Mei 2025 - 11:54 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan sebanyak lima kabupaten di Jawa Tengah (Jateng) berstatus siaga curah hujan tinggi pada dasarian kedua bulan Mei 2025 dengan curah berkisar 200-300 milimeter per dasarian.

"Berdasarkan Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Provinsi Jawa Tengah Periode Dasarian II Mei 2025 yang dikeluarkan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II, lima kabupaten yang berstatus siaga curah hujan tinggi meliputi Pemalang, Pekalongan, Batang, Banjarnegara, dan Wonosobo," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, mengutip Antara pada Rabu.

Selain itu, kata dia, sebanyak sembilan kabupaten/kota berstatus waspada curah hujan tinggi, yakni Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, Kota Pekalongan, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Klaten, dan Kabupaten Boyolali dengan curah berkisar 150-200 milimeter per dasarian.

Bahkan, lanjut dia, pada tanggal 14-16 Mei berpotensi terjadi hujan lebat di Kabupaten Boyolali, khususnya Kecamatan Cepogo, Musuk, Boyolali, Mojosongo, dan Teras, serta di Kabupaten Klaten yang meliputi Kecamatan Polanharjo, Tulung, Jatinom, dan Kemalang.

"Sementara pada tanggal 17-20 Mei hujan lebat berpotensi terjadi di Kabupaten Cilacap, khususnya Kecamatan Karangpucung, Cimanggu, Majenang, Wanareja, Dayeuhluhur, dan Cipari, serta di Kabupaten Brebes meliputi Salem dan Bantarkawung," jelasnya.

Ia mengatakan potensi terjadinya hujan tersebut dipengaruhi oleh suhu permukaan laut perairan Indonesia hingga saat sekarang masih hangat, sehingga dapat memicu pembentukan awan hujan.

Menurut dia, hasil pemantauan Indeks Indian Ocean Dipole (IOD) atau ukuran gradien anomali suhu permukaan laut di Samudra Hindia yang digunakan untuk mengukur fenomena iklim IOD dan Indeks El Nino-Southern Oscillation (ENSO) atau indeks yang digunakan untuk memantau dan memprediksi variabilitas iklim global, terutama yang terkait dengan fenomena El Nino dan La Nina pada periode dasarian ketiga bulan April 2025, menunjukkan Indeks IOD berada pada kategori netral dengan indeks 0,541 dan diprediksi akan tetap berada pada fase netral hingga semester kedua tahun 2025.

Sementara anomali suhu permukaan laut di Nino 3,4 berada pada indeks minus 0,06 atau kategori netral berlanjut hingga semester kedua tahun 2025.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral