- Antara
DPRD DKI Minta PAM Jaya Perbaiki Sejumlah Aspek Jika Ingin IPO
Kent yang mempunyai Sertifikasi Ahli Certified Investment Banker (CIB) yang mampu menangani IPO hingga merger serta akuisisi mengatakan bahwa IPO itu bukan hanya soal kuat modal, tapi soal kredibilitas.
Investor akan melihat kinerja, laporan keuangan, dan risiko politik di balik perusahaan.
Jadi, Untuk bisa IPO ini OJK tidak akan bisa di atur-atur, mereka akan secara objektif melihat dari parameter-parameter kepuasan pelanggan dan hal lainnya, karena PAM ini sifat dasarnya servis.
"Sebagai contoh, misal kalau dia random menyebarkan quisioner kepada masyarakat Jakarta terkait pelayanan dari PAM Jaya dan banyak keluhan dari masyarakat Jakarta, itu akan menjadi hambatan untuk mengarah ke IPO. Jadi dinamika yang seperti ini harus benar benar diperhatikan," jelasnya.
Lalu, sambung Kent, tarif air PAM Jaya dianggap tidak merata dan tidak selalu mencerminkan daya beli masyarakat. Ada tantangan dalam menyeimbangkan antara biaya operasional, subsidi, dan akses air bagi masyarakat miskin.
Karena masih ada masyarakat yang kurang paham manfaat dari air perpipaan, dan lebih memilih air tanah karena kebiasaan atau persepsi biaya lebih murah.
"Jadi perlu edukasi publik secara masif dan intens agar transisi ke air perpipaan ini bisa berjalan mulus. IPO adalah opsi, bukan satu-satunya jalan. Yang terpenting adalah, pelayanan kepada masyarakat tetap harus menjadi prioritas utama," tutupnya.(ant/ree)