news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ratusan truk angkutan barang petikemas masih terjebak kemacetan di Jalan Yos Sudarso jelang masuk kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Jumat (18/4)..
Sumber :
  • Antara

Pengamat Maritim Ungkap Penyebab Macet "Horor" Truk Logistik di Tanjung Priok

Pengamat maritim dari Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Strategic Centre (IKALSC), Marcellus Hakeng Jayawibawa mengungkap penyebab kemacetan panjang ribuan truk ke Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara yang terjadi sejak Rabu (6/4) malam.
Jumat, 18 April 2025 - 19:20 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Pengamat maritim dari Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Strategic Centre (IKALSC), Marcellus Hakeng Jayawibawa mengungkap penyebab kemacetan panjang ribuan truk ke Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara yang terjadi sejak Rabu (6/4) malam.

Hakeng mengatakan, peristiwa itu terjadi akibat dari sinyal sistem logistik bermasalah.

"Persoalan ini lebih dari sekadar kemacetan musiman dan ini merupakan sinyal kegentingan sistem logistik nasional yang memerlukan perhatian serius," kata Hakeng dalam keterangannya, Jumat (18/4).

Menurut Hakeng, tantangan utama bukan hanya masalah infrastruktur fisik pelabuhan, tetapi juga lemahnya regulasi mikro serta kurangnya koordinasi lintas sektor yang terlibat dalam pengelolaan sistem logistik nasional.

Peningkatan volume kendaraan itu, lanjut Hakeng, tidak diimbangi dengan manajemen arus masuk yang adaptif dan efisien.

Hakeng mengatakan, meski sistem digitalisasi yang diterapkan PT Pelindo tetap beroperasi dengan baik, tetapi sistem pembatasan dan pengaturan gate pass berbasis waktu secara real-time dinilai belum optimal dalam menangani lonjakan volume kendaraan.

Tata kelola pelabuhan, kata Hakeng, harus bertransformasi menjadi sistem yang prediktif dan berbasis data agar dapat mengantisipasi berbagai permasalahan yang timbul.

Selain itu, Hakeng menilai, meskipun terjadi peningkatan volume yang signifikan, sistem penerimaan dan pengeluaran kontainer di pelabuhan itu belum memadai untuk menangani lonjakan tersebut.

"Salah satu masalah utama, adalah ketidakakuratan dalam sistem stacking (sistem penumpukan) di tempat parkir kontainer (container yard) yang menyebabkan waktu sandar kapal menjadi lebih lama dan mengarah pada penumpukan dan antrean panjang truk logistik yang keluar dari pelabuhan," ujarnya.

Menurut dia meski PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) sudah menerapkan sejumlah sistem seperti Terminal Operating System (TOS), gerbang otomatis (autogate), dan jadwal gate pass (akses masuk) berbasis waktu, implementasi sistem-sistem ini masih terbentur pada masalah rendahnya tingkat kepatuhan dari operator logistik.

Selain itu kurangnya integrasi data yang efektif antara pelabuhan, penyedia jasa truk, dan pengelola lalu lintas.

Sistem-sistem yang telah diterapkan pun belum mampu mengatasi masalah antrean yang terjadi yang mengindikasikan bahwa permasalahan ini lebih kompleks daripada hanya sekadar pengelolaan waktu masuk dan keluar kendaraan.

"Rekomendasi yang dapat diimplementasikan untuk mengatasi masalah ini,adalah penerapan sistem pre-booking gate time yang berbasis data real-time,” kata dia.

Ia mengatakan bahwa perlu dilakukannya kajian pengembangan digital twin pelabuhan untuk melakukan simulasi beban harian pelabuhan-pelabuhan di Indonesia.

"Serta, peningkatan koordinasi yang lebih erat antara Pelindo, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas), dan asosiasi logistik,” kata Hakeng. (ant/dpi)

 

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

00:57
01:35
01:23
02:19
03:49
15:06

Viral