- Antara
Xi Jinping: 75 Tahun Hubungan China-Indonesia Jadi Model Solidaritas
"Persahabatan Indonesia dan China telah terjalin sejak lama, dan kemitraan kedua negara kuat serta penuh vitalitas. Kerja sama dalam lima pilar utama yaitu politik, ekonomi, budaya, maritim, dan keamanan terus berkembang pesat," kata Presiden Prabowo.
Ia mengatakan ingin agar kerja sama kedua negara dapat terus diperdalam, mempererat ikatan persahabatan antar rakyat serta memberikan kontribusi positif bagi perdamaian dan stabilitas dunia.
Hubungan Indonesia-China erat terjalin di bawah Presiden Soekarno sejalan dengan kesamaan ideologi anti-imperialisme dan semangat non-blok.
Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 menjadi bentuk penguatan kerja sama, Indonesia dan China karena keduanya sama-sama menjadi pemrakarsa acara tersebut.
Banyak kerja sama budaya, ekonomi, dan politik terjadi termasuk kunjungan kenegaraan antara Presiden Soekarno dan Presiden Mao Zedong.
Namun setelah peristiwa G30S/PKI pada 1965, hubungan diplomatik putus karena muncul tuduhan keterlibatan China dalam mendukung Partai Komunis Indonesia (PKI). Di bawah pemerintahan Presiden Soeharto pada 1967, Indonesia membekukan hubungan diplomatik dengan China.
Selama periode ini, hubungan hanya berlangsung sangat terbatas dan informal. Indonesia pun menjalin hubungan dengan Taiwan.
Kemudian pada 1990, masih di bawah pemerintahan Presiden Soeharto, Indonesia memulihkan hubungan diplomatik dengan China pada 8 Agustus 1990 dan mengakui prinsip "Satu China" sehingga hanya mengakui Republik Rakyat China sebagai negara China satu-satunya di dunia.
Sejak era reformasi di Indonesia, hubungan Indonesia dan China pun semakin erat. Pada 2005, kedua negara mendeklarasikan hubungan "Strategic Partnership" (Kemitraan Strategis) dan pada 2013 status hubungan tersebut ditingkatkan menjadi "Comprehensive Strategic Partnership "Kemitraan Strategis Komprehensif" yang mencakup bidan perdagangan, investasi, dan pertahanan.
Di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo, Indonesia ikut bergabung dalam "Belt and Road Initiative" dengan salah satu proyek infrastruktur yang berhasil dilakukan adalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Berdasarkan catatan Bea Cukai China, perdagangan bilateral Indonesia-China pada 2024 mencapai 147,78 miliar dolar AS.
Ekspor Indonesia mencapai 71,09 miliar dolar AS, sedangkan impor dari China sebesar 76,69 miliar dolar AS.
China menjadi yang terbesar di atas Amerika Serikat dan Jepang.