- Antara
Kesaksian Ketua RT soal Keluarga Dokter Priguna yang Perkosa Keluarga Pasien di RSHS Bandung
Jakarta, tvOnenews.com - Kasus pemerkosaan yang dilakukan seorang dokter PPDS Priguna Anugerah P (31), di RSHS Bandung, masih menjadi perhatian publik.
Apalagi saat ini, munculnya kesaksian M. Hairil Aswan, ketua RT di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Benua Melayu Darat, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Diketahui, Dokter Priguna merupakan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Kota Bandung, Jawa Barat.
Dalam keterangan saksi M. Hairil Aswan, yang merupakan ketua RT setempat, telah membenarkan informasi bahwa keluarga atau orang tua Priguna tinggal di wilayahnya.
“Benar, di situ memang rumah keluarganya (orang tua Priguna). Orangnya sangat baik, hubungan dengan warga harmonis, dengan warga terbuka. Apalagi, dia (Priguna), kan, dokter. Bapaknya dokter juga. Orangnya baik,” ungkap Aswan kepada awak media, seperti yang dikutip pada Minggu (13/4/2025)
Dia mengatakan keluarga atau orang tua Priguna sudah belasan tahun tinggal di wilayah tersebut.
Namun, sekarang kediaman keluarga Priguna itu sedang kosong.
“Keluarganya mungkin sudah 15-20 tahun tinggal di sini. Saya RT di sini sudah 15 tahun,” ungkapnya.
“Tidak ada di rumah, pas puasa (bulan Ramadan) sudah tidak ada (di rumah),” ungkapnya.
Aswan menambahkan bahwa hubungan keluarga Priguna dan warga juga selama ini sangat baik.
Menurut dia, keluarga Priguna juga sangat terbuka dengan warga.
“Keluarga mereka baik. Selama ini bagus sama warga. Kalau saya Lebaran, biasanya dia (orang tua Priguna) ke rumah saya. Kalau Imlek, biasanya saya ke sana. Saling mengunjungi. Priguna juga orangnya bagus,” katanya.
Dia mengaku terakhir kali bertemu Priguna sudah lama. Kala itu, kata dia, Priguna mengurus pembuatan kartu tanda penduduk (KTP).
“KTP-nya kan dahulu KTP sini, tidak tahu kalau sekarang, tetapi dia tidak ada buat surat pindah dan sebagainya,” ungkap Aswan.
Lebih lanjut Aswan pun mengaku kaget mendengar informasi terkait kasus yang menjerat Priguna Anugerah Pratama.
Dia mengaku mengetahui adanya informasi terkait kasus itu dari media massa kemarin.
“Saya tahu dari media kemarin, kaget saya. Awalnya, saya tidak tahu sama sekali,” ujar Aswan.
Namun demikian, dijelaskannya, belum bisa dipastikan benar atau tidak kejadian tersebut.
Menurut dia, yang memutuskan benar atau tidaknya adalah pengadilan nantinya.
“Saya belum bisa mengatakan benar atau tidak kejadiannya, kami belum tahu. Yang memutuskan benar atau tidak itu pengadilan. Namun, kalau lihat dari Priguna, saya belum yakin, karena dia orang baik. Kami berharap itu tidak benar,” pungkasnya. (aag)