- ugm.ac.id
Ini Profil Edy Meiyanto Guru Besar UGM yang Diduga Lecehkan Beberapa Mahasiswi Selama Dua Tahun, Modusnya Bikin Tak Habis Pikir
Jakarta, tvOnenews.com - Inilah profil guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Edy Meiyanto yang dipecat karena melecehkan sejumlah mahasiswi.
Guru besar UGM Edy Meiyanto disebut telah melecehkan sejumlah mahasiswi selama dua tahun terakhir.
Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) UGM sudah menemukan bukti dan keterangan kuat dari 13 saksi dan korban yang diperiksa soal dugaan pelecehan yang dilakukan Edy Meiyanto.
Berdasarkan bukti tersebut, akhirnya UGM memutuskan untuk memecat guru besar Fakultas Farmasi itu karena telah melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswi-mahasiswinya.
Kasus pelecehan seksual ini juga telah diterima laporannya oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
"Kementerian telah menerima laporan Satgas PPKS dari pimpinan PT dan segera melakukan tindak lanjut," kata Sekjen Kemendiktisaintek Togar M. Simatupang, dikutip Rabu (9/4/2025).
Ia pun menegaskan bahwa hal yang dilakukan Edy adalah sebuah pelanggaran berat.
Lantas, siapa sebenarnya sosok Edy Meiyanto, guru besar UGM yang kini telah dipecat karena lakukan pelecehan terhadap mahasiswinya itu?
Terungkap bahwa ternyata sosok pelaku pelecehan seksual ini bukanlah sembarang orang. Selain berstatus guru besar, ia juga adalah Ketua Cancer Chemoprevention Research Center (CCRC) Farmasi.
Ia aktif melakukan penelitian di bidang pengobatan kanker sebagai salah satu penyakit paling kompleks.
Pada tahun 1984 ia memulai gelar sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM).
- ugm.ac.id
Selanjutnya di tahun 1993 ia kembali melanjutkan pendidikannya di jenjang S-2 di fakultas yang sama.
Selanjutnya pada tahun 1998 sampai 2001 ia menempuh pendidikan jenjang S-3 di Nara Institute Science and Technology (NAIST) Jepang.
Ia juga pernah menjadi wakil dekan di Fakultas Farmasi UGM serta menjabat beberapa posisi penting di kampus.
Berdasarkan penyidikan Satgas PPKS, pelecehan seksual yang dilakukan Edy berlangsung selama dua tahun terakhir.
Parahnya, ia juga memanfaatkan jabatannya. Para mahasiswi dilecehkan ketika berkonsultasi akademis di luar kampus, tepatnya di rumahnya.
Selain itu, sebagai Ketua CCRC dirinya juga kembali melecehkan para mahasiswi yang tengah berkonsultasi membuat proposal untuk lomba.