- Tim tvOnenews/Abdul Gani Siregar
Sedia Payung Sebelum Hujan, Istana Beberkan 3 Gebrakan Prabowo Jaga Optimisme Ekonomi Indonesia
Salah satu contoh suksesnya adalah di sektor nikel, di mana nilai ekspor nikel dan turunannya melonjak dari USD 3,7 miliar pada tahun 2014 menjadi USD 34,3 miliar pada tahun 2022.
Selain itu, pada 24 Februari 2025, Prabowo meluncurkan BPI Danantara, lembaga yang didesain untuk mempercepat hilirisasi SDA di sektor mineral, batu bara, minyak bumi, gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan.
Dengan langkah ini, Indonesia tak hanya meningkatkan daya saing ekspor, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada investasi asing serta menciptakan lebih banyak lapangan kerja.
3. Memperkuat Resiliensi Konsumsi Dalam Negeri
Gebrakan ketiga adalah memperkuat daya beli masyarakat melalui program sosial yang langsung menyentuh kesejahteraan rakyat. Salah satu program unggulan Prabowo adalah Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menargetkan 82 juta penerima manfaat pada akhir 2025.
Selain itu, pemerintah juga berencana mendirikan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi desa, menciptakan jutaan lapangan kerja baru, serta mendorong perputaran uang di daerah.
“Dengan memperkuat hubungan dagang internasional, mengoptimalkan potensi sumber daya alam, dan meningkatkan konsumsi dalam negeri, Presiden Prabowo membuktikan bahwa Indonesia dapat tetap tumbuh meskipun di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian,” ujar Noudhy.
Dengan strategi ini, Noudhy meyakini Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mempertahankan posisinya sebagai kekuatan ekonomi stabil di Asia Tenggara dan kancah global. (agr/ree)