- Istimewa
Orang Tua Fidya Kamalindah Benarkan Sosok di Video Klarifikasi Adalah Anaknya yang "Hilang", Ayah Atlet Taekwondo Itu Sampaikan Pesan: Orang Tua Mana yang Tidak Sayang Anak
Jakarta, tvOnenews.com - Orang tua Fidya Kamalindah membenarkan bahwa sosok di video klarifikasi yang beredar di TikTok itu adalah anaknya yang “hilang”.
Khodijah, ibu Fidya Kamalindah, mengonfirmasinya saat diwawancarai tim tvOne di acara Apa Kabar Indonesia Siang, Jumat (14/3/2025).
“Itu benar putri kami, Fidya Kamalindah,” kata dia.
Khodijah mengatakan anaknya itu menghilang pada 26 November 2015 lalu saat berusia 20 tahun.
Setelah itu, Khodijah mengatakan anaknya sulit dihubungi dan mereka menduga Fidya dibawa seseorang.
Meski demikian, mereka sempat bertemu kembali pada 2019 lalu di Disdukcapil. Kemudian, hingga saat ini tahun 2025, Khodijah dan keluarganya mengaku belum bertemu lagi dengan Fidya.
Sementara itu, Hindrato selaku ayah dari Fidya juga turut berbicara dengan video klarifikasi anaknya itu.
Seperti Khodijah, Hidrato membenarkan bahwa sosok di video klarifikasi itu adalah anaknya.
Adapun dalam video klarifikasi itu Fidya mengatakan kalau dirinya bukan hilang atau diculik, melainkan keluar dari rumah lantaran tidak tahan lagi dengan kekerasan yang dilakukan ayahnya sejak usia 5 tahun.
Fidya juga mengaku kalau dirinya sering dibawa ke dukun sebelum pertandingan.
Apabila kalah tanding, Fidya mengaku dirinya mendapatkan kekerasan verbal dari ayahnya. Hal inilah yang membuatnya memilih untuk keluar dari rumah.
“Uang tanding dan gaji saya orang tua saya yang terima, bukan saya yang nikmati. Saya ingin kayak orang lain juga, kuliah. Kuliah sendiri, itu juga dari jualan online, bukan dari uang hasil tanding,” kata Fidya di video klarifikasi itu.
Terkait hal ini, Hindrato belum memberikan penjelasan secara detail.
“Kita sebagai orang tua, orang tua mana yang tidak sayang anak? Dia bilang (kekerasan mulai) umur 5 tahun. (Saat itu) saya baru punya anak satu, lagi sayang-sayangnya, bahkan mamanya sampai iri,” kata dia.
Ketika disinggung soal kekerasan, Hindrato tidak menampiknya.
Namun, dia menyebut kekerasan itu bukan kekerasan yang sadis, melainkan untuk mendidik.
“Kalau boleh dibilang benar pun itu mendidik anak. Enggak sesadis itu,” terangnya.
Meski demikian, dia berharap Fidya mau kembali lagi ke rumahnya dan berkumpul lagi dengan keluarganya.