news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi.
Sumber :
  • Ist

Dirut BJB Yuddy Renaldi Mengundurkan Diri di Tengah Isu Dugaan Korupsi Dana Iklan, Gubernur Jabar Buka Suara

Di tengah rencana Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengeluarkan sprindik kasus dugaan Korupsi Dana Iklan, Yuddy Renaldi sebagai Dirut BJB mengundurkan diri.
Rabu, 5 Maret 2025 - 21:30 WIB
Reporter:
Editor :

Bandung, tvOnnnews.com - Di tengah rencana Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mengeluarkan sprindik kasus dugaan korupsi dana iklan, Yuddy Renaldi sebagai Direktur Utama Bank Jabar Banten (BJB) mengundurkan diri dari jabatanya. 

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi bahwa sikap yang diambil Yuddy sikap yang sangat baik. 

Sebab lanjutnya, BJB merupakan lembaga perbankan yang harus dijaga integritasnya agar bisa terus menjadi bank yang dipercaya di seluruh Indonesia. 

“Saya sudah mendapat laporan soal pengunduran itu, sikap yang sangat baik dan karena bagaimanapun bahwa kelembagaan berbeda dengan personal. Artinya tindakan yang dilakukan oleh mantan Dirut BJB itu adalah tindakan personal," katanya saat ditemui di awak media di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (5/3/2025).

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi usai pelantikan, Kamis (20/2/2025)
Sumber :
  • Abdul Gani Siregar-tvOne

 

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, pasca mundurnya dirut BJB itu, akan menjadi bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga dirinya, ada kriteria atau kualifikasi untuk menjadi dirut baru BJB. 

Ia pun menyebut ada empat kriteria atau kualifikasi, pertama pemimpin yang dihasilkan tanpa intervensi politik.

Lanjutnya untuk yang kedua kata KDM, Direktur utama Bank bjb harus mampu melakukan strukturisasi sumber daya manusia (SDM) di dalam tubuh perusahaannya.

“Yang pertama, dia harus bisa melakukan restrukturisasi jabatan di BJB. Sehingga BJB ke depan itu harus menjadi lembaga yang ramping, tidak terlalu banyak orang,” ucapnya

“SDM-SDM yang dianggap tidak mumpuni di BJB, harus berani di-resign, bagian membangun kredibilitas lembaga perbankan,” bebernya 

Selanjutnya, Bank BJB harus menekan biaya operasionalnya yang dinilai terlalu tinggi. Sebab akibatnya kata dia, menjadi tidak efisien.

"Dia harus efisien, sehingga dalam bahasa saya biaya operasionalnya minimal 45-50 persen dari total regulasi yang ada di bjb," kata dia.

Terakhir, KDM meminta Bank BJB untuk merampingkan jumlah kantor cabang mereka yang nilainya terlalu banyak.

"Nah keempat ini, orang yang memiliki kesanggupan melaksanakan keempat ini. Ya bisa menjadi direktur utama. Kalau tidak memiliki kesanggupan, ya jangan," ucapnya. 

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

00:57
01:35
01:23
02:19
03:49
15:06

Viral