- tvOnenews.com/Abdul Gani Siregar
Harga Terbilang Tinggi, ID FOOD Akui Imppor Daging Kerbau Belum Temui Kata Sepakat
Jakarta, tvOnenews.com - ID FOOD mengakui bahwa hingga saat ini pihaknya belum merealisasikan penugasan impor 100 ribu ton daging kerbau.
Penyebabnya, pemerintah masih dalam tahap negosiasi harga dengan India sebagai negara tujuan impor.
Direktur Utama Holding BUMN Pangan ID FOOD, Sis Apik Wijayanto mengatakan bahwa pemerintah bersama Kementerian Pertanian tengah berupaya mendapatkan harga terbaik agar tidak membebani masyarakat.
“Kita kerja sama juga dengan Kementerian Pertanian yang berangkat ke sana (India) untuk melakukan negosiasi. Paling tidak, ya jangan mahal-mahal lah,” ujar Sis Apik dalam konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN, Kamis (27/2).
Ia mengungkapkan bahwa harga daging kerbau di India mengalami kenaikan setelah pemerintah Indonesia memutuskan untuk melakukan impor dari negara tersebut.
Oleh karena itu, negosiasi masih terus dilakukan agar harga yang dibeli bisa tetap sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) daging kerbau sebesar Rp 80.000/kg.
“Paling tidak jangan mahal-mahal, biar bisa dijual sesuai HET,” tegasnya.
Meskipun impor belum direalisasikan, ID FOOD memastikan pasokan daging kerbau untuk kebutuhan Ramadan hingga Lebaran tetap aman. Saat ini, ID FOOD memiliki stok daging kerbau mencapai 9 ribu ton, ditambah dengan pasokan dari gudang Bulog yang mencapai 10 ribu ton.
Dengan kebutuhan dalam negeri yang hanya mencapai 9-10 ribu ton per bulan, stok yang ada dipastikan cukup hingga setelah Lebaran.
“Jadi nggak perlu khawatir pasokannya, karena untuk kebutuhan sampai Lebaran sudah cukup,” kata Sis Apik.
Sebagai alternatif, pemerintah juga membuka peluang untuk mengimpor daging kerbau dari Pakistan, mengingat harga daging asal India terus mengalami kenaikan. (agr/raa)