- IMDb
Sinopsis dan Review FIlm Blink Twice (2024)
Jakarta, tvOnenews.com - Film Blink Twice karya sutradara Zoe Kravitz menghadirkan thriller bertema relasi kuasa dan eksploitasi yang memicu perhatian publik setelah mendapat beragam ulasan.
Cerita mengikuti Frida, seorang pelayan restoran yang menerima undangan liburan dari miliarder teknologi Slater King ke sebuah pulau pribadi bersama sekelompok tamu undangan lainnya.
Setibanya di pulau tersebut, para tamu menikmati kemewahan, pesta, dan fasilitas penuh yang disiapkan penyelenggara.
Namun suasana berubah ketika mereka mulai mengalami kehilangan ingatan, halusinasi, serta perilaku tidak wajar setelah mengonsumsi makanan dan minuman yang disediakan.
Frida kemudian mencurigai adanya kontrol dan pengawasan tersembunyi yang diterapkan tuan rumah terhadap para tamu.
Penemuan Frida mengungkap bahwa pulau itu digunakan untuk mengeksploitasi dan mengendalikan perempuan melalui obat-obatan dan teknologi.
Konflik memuncak saat Frida berupaya melarikan diri sekaligus membongkar praktik predatoris yang dilakukan Slater.
Konfrontasi antara korban dan pelaku menjadi penutup yang memperlihatkan upaya balasan terhadap eksploitasi yang terjadi.
Para penikmat film menilai Blink Twice sebagai thriller dengan atmosfer tegang dan visual yang kuat.
Penyutradaraan Zoe Kravitz dianggap berani untuk debut layar lebarnya, sementara akting Naomi Ackie dan Channing Tatum dinilai berhasil menggambarkan ketegangan relasi kuasa di antara karakter.
Sejumlah kritik mencatat ritme yang tidak selalu stabil dan beberapa plot twist yang mudah ditebak, namun film ini dinilai tetap mampu menghadirkan tekanan psikologis dan payoff pada bagian akhir cerita.
Film ini juga dianggap memuat kritik sosial yang kuat terutama terhadap industri hiburan Hollywood. Blink Twice menyoroti penyalahgunaan kekuasaan oleh individu superkaya, eksploitasi perempuan dalam lingkungan tertutup yang dibungkus glamor, serta kultur diam yang membuat kejahatan serupa terus terjadi.
Selain itu, film ini mengangkat bahaya hubungan transaksional yang memanfaatkan iming-iming fasilitas mewah untuk mengendalikan orang lain.
Blink Twice seperti kritik keras atas ketimpangan kelas dan gender, sekaligus menyoroti sisi lain industri hiburan yang sering luput dari perhatian publik.