- Antara
China Sebut Akan Tetap Berkomitmen Terhadap Perjanjian Paris
Jakarta, tvOnenews.com - China menyebut tetap berkomitmen untuk menaati Perjanjian Paris yaitu konsensus global tentang perubahan iklim termasuk dengan menyerahkan target pengurangan karbon nasional atau lazim disebut "Nationally Determined Contributions" (NDC).
"China kini tengah berupaya menetapkan NDC baru sesuai dengan Perjanjian Paris dan persyaratan dari inventarisasi global pertama," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing mengutip Antara pada Senin (10/2).
Pada 2015, hampir semua negara di dunia mengadopsi Perjanjian Paris sebagai kesepakatan mengatasi perubahan iklim yang bertujuan untuk menjaga suhu bumi tidak meningkat lebih dari 2 derajat Celcius. Bahkan pada konferensi iklim PBB COP26 di Glasgow, para pemimpin dunia menyepakati perlunya membatasi agar suhu bumi tidak sampai lebih panas 1,5 derajat Celcius pada 2060.
Negara-negara kemudian berkomitmen untuk menyerahkan rencana baru yang menjelaskan apa saja yang akan mereka lakukan untuk memangkas emisi dan beradaptasi dengan perubahan iklim setiap lima tahun.
Rencana itulah yang dikenal sebagai NDC atau "Nationally Determined Contributions".
Menurut Laporan PBB terbaru, sebagian besar negara masih belum mencapai target Kesepakatan Paris. Hanya 10 dari 195 pihak dalam Perjanjian Paris yang telah memenuhi tenggat waktu PBB untuk menerbitkan janji iklim 2035 pada 10 Februari 2025.
"China selalu menjadi pelaku dalam respons iklim dan berkomitmen kuat terhadap pembangunan hijau dan rendah karbon. Kami secara aktif menerapkan strategi nasional untuk secara aktif menanggapi perubahan iklim," ucap Guo Jiakun.
China, ungkap Guo Jiakun, akan melanjutkan upaya untuk menghormati tujuan yang dijanjikan mengenai puncak karbon dan netralitas karbon dengan cara dan kecepatan sendiri.
"Kami telah membuat kemajuan positif dalam mengimplementasikan target kontribusi yang ditentukan secara nasional atau NDC. Intensitas emisi karbon kami terus menurun, porsi bahan bakar nonfosil dalam total konsumsi energi terus meningkat, dan volume hutan serta total kapasitas terpasang tenaga angin dan tenaga surya telah mencapai tujuan yang kami janjikan bahan lebih cepat dari jadwal," papar Guo Jiakun.
Guo Jiakun menyebut China akan terus berupaya keras untuk memangkas emisi karbon, mengurangi polusi, mengejar pembangunan hijau, mempercepat transisi hijau dalam segala aspek pembangunan ekonomi dan sosial, mematuhi tujuan dan prinsip yang ditetapkan PBB dan Perjanjian Paris, serta berkontribusi pada respons global terhadap perubahan iklim.