news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi DWP.
Sumber :
  • Istimewa

Viral Kesaksian Korban Pemerasan DWP Ungkap Ada Pengacara Pesanan Polisi

Viral di media sosial, sebuah video yang menayangkan kesaksian penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 yang menjadi korban pemerasan dari anggota polisi.
Minggu, 19 Januari 2025 - 22:31 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Viral di media sosial, sebuah video yang menayangkan kesaksian penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 yang menjadi korban pemerasan dari anggota polisi.

Berdasar video yang dilihat tvOnenews.com, tampak seorang pria yang menjadi korban, membeberkan kesaksiannya saat dibawa oleh polisi ke Markas Polda Metro Jaya.

Disana, kata pria tersebut, polisi telah menunjuk sosok pengacara untuk menjadi penasihat hukumnya.

Tak hanya itu, korban juga mengaku diperas hingga Rp100 juta untuk bisa keluar dari sel tahanan narkoba Polda Metro Jaya.

Korban menceritakan bahwa kala itu ia sedang menonton konser tiba-tiba dihampiri beberapa orang yang mengaku sebagai anggota kepolisian hendak ingin mengecek kondisinya.

“'Yang bener lu ada surat tugas' 'Ada' dikasih lihat 'ada kartu anggota' 'ada' dikasih lihat tapi dikit-dikit kita coba lihat karena dia ramai, dia peluk gue ikutin ke gerbang keluar dan di situlah gue dibawa ke Polda Metro jaya," kata pria dalam video, dilihat Minggu (19/1/2025).

Sesampainya di Mapolda Metro Jaya, pria itu mengaku langsung di-tes urine. Namun tak dijelaskan hasilnya apakah positif atau negatif, karena langsung dijebloskan ke dalam sel.

Sampai sekira pukul 15.00 WIB sore hari, dia kembali dipanggil untuk menjalani proses berita acara pemeriksaan (BAP). Disanalah kembali terkuak adanya peran dari aktor penasihat hukum yang disiapkan oleh aparat kepolisian.

“’Lu jangan ngaku anggota ya, jangan manggil orang ya nanti kita selesaikan di sini aja sama penasihat hukum yang ditunjuk' tapi saya jadi diwarning 'jangan panggil orang lu ikutin cara main kita. Pakao PH kita'," kata pria tersebut menirukan percakapan anggota saat itu.

Kemudian, datanglah seorang penasihat hukum (PH) yang merupakan pesanan dari polisi itu. PH itu lantas bernegosiasi dengan korban perihal biaya pembebasannya. 

Awalnya disebutkan Rp800 juta, namun dia tidak sanggup dan hanya bisa memberikan Rp20 juta.

"Selepas daripada sel itu dipanggil lagi masuk, ngobrol lah kita sama penyidik 'bro jadi tadi ditawar berapa salah PH' 'saya cuman sanggup Rp20 juta aja' 'yang bener lu, udah Rp100 juta aja dua kepala kalian keluar’. Karena gw udah gak tahan oke tapi cari pinjeman dulu dan ambil hp di hotel," pungkas korban.

Berita Terkait

1
2 3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral