- istimewa - Istock photo
Dibalik Fantasi, Terjerat Realita! Begini Kisah Tragis Pasangan Pengelola Pesta Swinger di Jakarta
Jakarta, tvOnenews.com - Di balik kehidupan rumah tangga yang tampak normal, tersembunyi kisah tragis pasangan IG (39) dan KS (39). Awalnya hanya ingin memenuhi fantasi pribadi, mereka justru terjerat dalam dunia gelap yang membawa kehancuran.
Pasangan ini dikenal sebagai pengelola pesta seks swinger, bahkan membangun situs khusus untuk komunitas tersebut.
Situs itu menarik lebih dari 17 ribu anggota yang aktif bergabung. Sayangnya, keuntungan dari bisnis ilegal ini, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka termasuk dua anak kecil, harus dibayar dengan harga mahal.
Berawal dari Fantasi Liar
Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya, Kombes Pol Roberto Pasaribu, mengungkapkan bahwa ide pesta swinger muncul dari fantasi seksual tak biasa. IG pun membawa fantasinya ke tingkat berikutnya dengan merancang situs khusus untuk komunitas ini.
“Awalnya hanya fantasi, tapi kemudian dikomersialisasi,” ungkap Roberto dalam konferensi pers, Jumat (10/1/2025).
Situs ini memberlakukan aturan ketat, seperti larangan berbagi informasi kontak di forum publik. Semua komunikasi dilakukan melalui pesan pribadi, dan anggota diwajibkan menjalani verifikasi ketat untuk mencegah penyalahgunaan.
Tanpa Biaya, Tapi Penuh Risiko
IG dan KS mengundang anggota komunitas ke pesta swinger secara gratis. Namun, keuntungan tetap mengalir melalui iklan dan klik di situs mereka. Rekaman pesta pun menjadi daya tarik utama untuk anggota baru.
“Keuntungan datang dari iklan dan jumlah streaming video yang diunggah ke situs,” jelas Roberto.
Selama setahun terakhir, pasangan ini menggelar 10 pesta swinger di Bali dan Jakarta. Namun, saat merencanakan pesta ke-11 dengan melibatkan warga negara asing, mereka ditangkap di Badung, Bali.
Akhir Tragis Sebuah Petualangan
Kini, IG dan KS mendekam di tahanan dan menghadapi pasal-pasal berat terkait ITE, pornografi, dan pencucian uang.
Kisah mereka menjadi peringatan bahwa keputusan salah, meski dengan motif ekonomi, dapat menghancurkan segalanya—termasuk masa depan keluarga dan anak-anak yang tak bersalah.
"Fantasi liar yang dihidupi terlalu jauh seringkali berujung pada kenyataan yang menghancurkan." (aag)