- Tim tvOnenews
Apresiasi Langkah Prabowo Tetapkan BPJPH di bawah Presiden, JAMMI : Bukti Kepedulian Pada Ummat
Jakarta, tvOnenews.com - Jaringan Mubaligh Muda Indonesia (JAMMI) mengapresiasi langkah strategis Prabowo Subianto menetapkan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) di bawah Presiden langsung.
Diketahui sebelumnya BPJPH berada di bawah Kementerian Agama (Kemenag). Koordinator nasional JAMMI, Irfaan Sanoesi menyatakan mendukung BPJH di bawah kendali Presiden langsung.
"BPJH ini merupakan sektor strategis pemerintah yang dapat menjamin produk halal di seluruh wilayah Indonesia. Hal itu tidak terlepas dari populasi muslim Indonesia yang mendominasi."
"Dengan demikian, masyarakat muslim akan merasa aman dan terjamin setiap mengonsumsi produk-produk Indonesia," ujar Irfaan saat memberikan keterangan, Kamis, (24/10/2024).
Sementara itu, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Haikal Hassan menuturkan perubahan tersebut sebagai bagian dari komitmen pemerintahan Presiden Prabowo terhadap masyarakat.
"Inilah wujud komitmen dari pemerintah kita yang sekarang ini wabil khusus Pak Prabowo Subianto semakin nyata komitmennya terhadap umat terhadap keumatan terhadap rakyat," ujar Haikal Hassan dalam konferensi pers di gedung BPJPH, Jakarta, Kamis (24/10/2024).
"Sudah disampaikan juga dalam pidato beliau (Prabowo) bahwa pemerintah bekerja untuk rakyat dan demi rakyat," lanjutnya.
Irfaan menjelaskan bahwa Indonesia adalah berpotensi menjadi sebagai negara destinasi wisata halal terbesar dunia.
Begitupun di sektor pasar konsumen halal terbesar di dunia dengan sekitar 230 juta penduduk Muslim.
"Berdasarkan laporan pasar halal pada tahun 2023 menyebutkan bahwa ekonomi halal dapat meningkatkan PDB (produk domestik bruto) Indonesia sebesar USD5,1 miliar per tahun melalui ekspor serta peluang investasi," terang Irfaan.
"Selain itu, Indonesia juga merupakan pasar konsumen halal terbesar di dunia dengan sekitar 230 juta penduduk Muslim,” sambungnya.
Di samping itu, menurut Irfaan Indonesia telah berhasil mengerahkan daya saing pasar halal dan potensinya dengan menjadi pemain penting produk halal secara global. Indonesia mempunyai peringkat yang cukup baik secara global.
“Peringkat Indonesia di mata dunia sangat membanggakan. Negara kita berada di peringkat kedua khususnya untuk makanan dan minuman. Juga mendapat peringkat ketiga secara global di bidang fashion, dan peringkat keenam di bidang keuangan Islam,” lanjut.
Oleh sebab itu, dalam pandangan Irfaan keberanian Presiden Prabowo menarik BPJPH di bawah komando Presiden langsung patut didukung dan diapresiasi.
"Kemenkeu sendiri memprediksi bahwa tahun 2025, pengeluaran umat Islam di sektor halal diperkirakan akan tumbuh sebesar 7,8 persen atau mencapai sekitar USD3 triliun."
"Prediksi serupa juga terjadi pada ekonomi halal global. Diperkirakan akan mencapai USD4,96 triliun pada tahun 2030. Maka dari itu, tak berlebihan kalau tantangan global telah menekankan kembali nilai ekonomi halal sebagai sumber pertumbuhan baru," pungkasnya.