- IST
Survei LSI Denny JA: Popularitas Prabowo Melesat karena Makan Bergizi Gratis
Jakarta, tvOnenews.com - Setelah bertahun-tahun menunggu, Prabowo Subianto kini memegang palu dan pahat nasib bangsa. Selama 15 tahun terakhir, sejak 2009, LSI Denny JA terus memantau perjalanan politik Prabowo.
Namun baru sekarang, pada 2024, popularitasnya mencapai puncak tertinggi. Popularitas di sini bukan sekadar soal pengenalan publik, melainkan kesukaan, favorabilitas.
Berapa lama kesukaan ini akan bertahan? Mampukah Prabowo memanfaatkan dukungan yang melimpah ini untuk benar-benar mengubah wajah Indonesia? Ataukah tingkat kesukaan ini akan hanyut dalam derasnya tantangan yang akan datang?
Di masa awal presidensinya, Oktober 2024, kesukaan terhadap Prabowo Subianto berada pada puncaknya.
Temuan survei LSI Denny JA menunjukkan bahwa kesukaan terhadap Prabowo di tingkat yang premium yaitu mencapai 90.5%.
"Mereka yang suka dengan karakter personal Prabowo naik dari 83.5% di Januari 2023, dan 82.7% di Juli 2023.
Tingginya angka kesukaan ini tak hanya mencerminkan kecintaan dan harapan, namun juga sekaligus tantangan.
"Sejauh ini kepercayaan terhadap lembaga pemerintah di atas 80 persen itu memang di TNI 88,3 persen," kata Direktur SIGI LSI Denny JA Ardian Sopa Selasa (22/10/2024).
Ardian juga mengatakan, program makan siang gratis yang diinisiasi Prabowo Subianto paling popular dengan tingkat kesukaan publik mencapai 74,9 persen. Di sisi generasi,
Ardian mengatakan, hasil survei menunjukkan bahwa Generasi Z (di bawah 27 tahun) paling tinggi menyukai sosok Prabowo Subianto yaitu sebesar 92,7 persen.
"Ada 92,7 persen suka Prabowo, di milenial sebanyak 90,8 persen menyukai Prabowo, generasi X (89,9 persen), dan baby boomer (89,3 persen)," tuturnya.
Survei dilakukan LSI Denny JA pada Oktober 2024. LSI Denny JA melakukan survei nasional pada tanggal 26 September – 03 Oktober 2024 di semua provinsi di Indonesia, dengan wawancara tatap muka (face-to-face interview) menggunakan kuesioner terhadap 1200 responden.
Margin of error (MoE) survei ini sebesar +/- 2.9%. Selain survei, LSI Denny JA juga
menggunakan riset kualitatif berupa indepth interview, FGD, dan analisis media untuk memperkuat analisa.