news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Jazuli Juwaini.
Sumber :
  • IST

Fraksi PKS Optimis Prabowo Bisa Bawa Indonesia Menjadi Negara Kuat dan Berdaya Saing

Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengaku optimistis Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto bisa menjadi negara yang kuat dan berdaya saing. Hal itu disampaikan Jazuli Juwaini saat ditanya awak media menjelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Komplek MPR/DPR/DPD Senayan (Minggu, 20/10/2024).
Selasa, 22 Oktober 2024 - 13:37 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengaku optimistis Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto bisa menjadi negara yang kuat dan berdaya saing. Hal itu disampaikan Jazuli Juwaini saat ditanya awak media menjelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Komplek MPR/DPR/DPD Senayan (Minggu, 20/10/2024).

"Kita mengenal Pak Prabowo sebagai pemimpin patriot dan pejuang NKRI. Sebagai Pernawirawan TNI Bintang 4 tentu sangat paten nasionalismenya. Kami yakin beliau akan memberikan yang terbaik untuk bangsa ini sekuat tenaga dengan kepempimpinan yang determinan baik di dalam maupun luar negeri," kata Jazuli. 

Anggota DPR/MPR Dapil Banten ini menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan kepemimpinan yang kuat atau strong leadership untuk bangkit menjadi negara yang berdaulat dalam segala bidang. Selain kuat, Indonesia juga membutuhkan kepemimpinan  transformasional yang punya visi, menginspirasi dan membangun kolaborasi dengan seluruh komponen bangsanya.

"Sudah saatnya Indonesia tinggal landas menjadi negara maju. Dengan potensi sumber daya manusia, kekayaan alam, gostrategis dan geopolitik yang sangat luar biasa Indonesia bisa menjadi negara maju yang mensejahterakan rakyatnya," tandasnya.

Oleh karena itu, Ketua Fraksi PKS ini berharap Pesiden Prabowo dan kabinetnya fokus pada empat area utama sebagai pondasi kemajuan Indonesia di bawah pemerintahan baru.

Pertama, fokus menperkuat fundamental ekonomi dengan transformasi struktural yang berpihak pada ekonomi kerakyatan berdasarkan prinsip pemerataan dan keadilan yang nyata dan berdampak. Investasi dan modal tetap diperlukan tetapi ditujukan untuk menopang pemerataan pembangunan dan keadilan sosial.

Kedua, fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pembangunan sektor pendidikan dan ketenagakerjaan. Indonesia mengalami bonus demografi yang sangat besar. Kesempatan ini harus bisa ditangkap dengan desain kurikulum, pembelajaran, dan pelatihan SDM yang sistematis, terukur, dan terarah. 

Ketiga, fokus pada kedaulatan pangan. Indonesia adalah negara agraris dan maritim terbesar di dunia sehingga bukan saja seharusnya bisa mencapai kedaulatan pangan, akan tetapi Indonesia juga sangat bisa menjadi lumbung pangan dunia di tengah ancaman kelaparan dan perubahan iklim. 

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral