- Istimewa
Simbol Program Makan Bergizi Gratis, Relawan Bagikan Pisang saat Masyarakat Menyaksikan Iring-iringan Prabowo - Gibran
Jakarta, tvOnenews.com - Berbagai cara dilakukan kelompok masyarakat saat momen pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka pada Minggu (20/10/2024).
Tak terkecuali, momen berbagi pisang gratis oleh relawan Pejuang Indonesia Maju (PENEMU) bagi masyarakat yang menanti iring-iringan Prabowo - Gibran di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Ketua Umum PENEMU, Sinda Sutadisastra mengatakan pembangunan pisan dan nasi tumpeng gratis itu merupakan bentuk syukur dan perayaan atas transisi kepemimpinan yang berjalan lancar.
"Ini adalah cara kami merayakan keberlanjutan pemerintahan dari Presiden Joko Widodo kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Kami berharap di bawah kepemimpinan mereka, Indonesia semakin maju dan sejahtera," kata Sinda kepada awak media, Jakarta, Minggu (20/10/2024).
Sinda menyebut bahwa pembagian pisang gratis ini bukan hanya sebagai simbol syukur tetapi menunjukkan program makan bergizi gratis Prabowo-Gibran.
"Kami ingin memberikan contoh bahwa makanan sehat dan bergizi dapat dinikmati oleh semua kalangan," kata Sinda.
"Pisang adalah buah yang menyenangkan, mudah didapat, dan tinggi gizi. Semoga ini bisa menginspirasi masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat," sambungnya.
Sinda juga menambahkan bahwa aksi ini diharapkan dapat memberikan semangat kebersamaan dan menunjukkan dukungan penuh para relawan PENEMU terhadap pemerintahan baru.
Sebelum berbagi makanan gratis, relawan PENEMU menggelar doa bersama untuk kelancaran pemerintahan Prabowo-Gibran agar pemimpin baru tersebut mampu membawa perubahan positif bagi Indonesia di masa mendatang.
Di sisi lain, pihaknya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) yang telah memimpin Indonesia selama 10 tahun lamanya.
“Pak Jokowi banyak melakukan gebrakan dan perubahan perubahan dari mulai infrastruktur, pembangunan SDM hingga peningkatan ekonomi,” pungkasnya. (raa)