Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi memperingatkan masyarakat untuk waspada terhadap penipuan lowongan pekerjaan yang sedang marak..
Sumber :
  • Dok. Kemnaker

Hati-Hati! Banyak Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Palsu Beredar, Ini Imbauan Kemnaker

Kamis, 10 Oktober 2024 - 13:40 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) kembali mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap penipuan yang berkedok lowongan pekerjaan.

Penipuan lowongan kerja ini kian marak dan telah banyak orang menjadi korban, terutama melalui platform online dan media sosial.

Kemnaker telah menerima banyak laporan mengenai penipuan berkedok rekrutmen kerja dari berbagai pigak.

Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi, menegaskan bahwa penipuan ini meresahkan masyarakat.

"Kami terus mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menerima informasi terkait lowongan pekerjaan, terutama yang menggunakan platform online atau melalui media sosial," kata Anwar Sanusi dalam siaran pers yang dikeluarkan oleh Biro Humas Kemnaker pada Kamis (10/10/2024).

Anwar menjelaskan, para penipu seringkali berpura-pura sebagai perekrut resmi dari perusahaan terkenal, baik dari perusahaan lokal maupun multinasional

Modus yang digunakan cukup meyakinkan, dengan menggunakan logo, nama, dan informasi palsu untuk memperdaya korban.

Selain itu, ia juga menyoroti bahwa penipu kerap meminta sejumlah uang untuk alasan biaya administrasi, pelatihan, atau akomodasi. Ini adalah salah satu tanda bahwa lowongan tersebut palsu. 

"Jangan pernah memberikan apapun untuk mendapatkan pekerjaan. Jika dipaksa untuk membayar, segera laporkan ke pihak berwenang atau kanal pelaporan Kemnaker," tegasnya lagi.

Dengan semakin maraknya penipuan lowongan kerja, penting bagi masyarakat untuk lebih kritis dan waspada dalam mengecek keabsahan informasi.

Masyarakat diimbau untuk memeriksa ulang setiap lowongan yang mencurigakan dan segera melaporkannya jika ada tanda-tanda penipuan. (rpi)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral