news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Dunia Pendidikan RI sedang Darurat! Peristiwa Hina Kerap Terjadi, Ini Deretan Kasusnya.
Sumber :
  • istimewa

Dunia Pendidikan RI sedang Darurat! Peristiwa Hina Kerap Terjadi, Ini Deretan Kasusnya

Mengerikan, zaman sudah memasuki era digital dan modern. Namun tetap saja masih ada peristiwa hina dan mengerikan terjadi di dunia pendidikan Republik Indonesia
Senin, 30 September 2024 - 17:40 WIB
Reporter:
Editor :

Sebab, pengeluaran yang dibutuhkan sangat besar hingga membuat tabungan sang dokter muda semakin menipis.

"Sempat mau jual sawah juga. Mau dijual karena memang kebutuhan," kata dia menjelaskan.

Selain diberatkan dengan berbagai biaya, dokter Aulia juga pernah diminta melakukan hal-hal berat meski dirinya baru saja selesai operasi saraf kejepit.

Vieta mengatakan, keponakannya itu tak sempat beristirahat pasca melakukan operasi dan sudah diminta menjadi dokter aktif kembali.

Dua minggu pasca operasi, dokter muda itu harus beraktivitas seperti biasa bahkan melakukan hal-hal berat seperti mengangkat kasur dan membawa minum.

"Disuruh ngangkat minum, tidak boleh dibantu siapa pun," ujar Vieta.

Kisah menjadi mahasiswi PPDS yang berat itu dijalani Aulia sekuat tenaga, meski sempat ingin keluar.

Namun, ia terikat dengan beasiswa. Menurut kampus, jika ingin berhenti maka harus membayar sejumlah penalti.

Anehnya, ketika dikonfirmasi ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ternyata sebenarnya Aulia tidak perlu membayar penalti apapun.

"Kita baru tahu juga penjelasan dari Kemenkes kemarin, padahal itu tidak ada autran untuk mengganti penalti," kata Vieta. 

Pihak kepolisian hingga kini masih belum bisa memastikan motif sesungguhnya dugaan bunuh diri yang dilakukan oleh sang dokter berusia 31 tahun itu. 

- Korban Bullying SMA Binus

Tak hanya Undip, peristiwa ini juga terjadi di SMA Binus (Binus School Simprug).

Pada Selasa, 17 September 2024, tvOnenews.com mengabarkan soal kesaksian kobran bullying berinisial RE (16).

Hal tersebut diungkapkan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi III DPR.

Dia mengatakan pelaku merupakan anak-anak pejabat. Menurut RE, pelaku mengakui sebagai anak dari ketua umum partai politik (parpol), anak anggota DPR RI serta Mahkamah Konstitusi (MK).

RE mengungkap ketua umum partai yang dimaksud memiliki inisial nama A.

“Mereka mengatakan kepada saya, 'Lu jangan macam-macam sama kita. Lu mau nyaman sekolah di sini, lu mau bisa kita tidak bully di sini, lu harus bisa ngelayanin kita semua. Lu tahu enggak bapak kita siapa? Dia bapaknya ketua partai, bapak dia DPR, bapak dia MK’,” ujar RE saat rapat di Gedung DPR, Selasa (17/9/2024).

Berita Terkait

1 2 3 4
5
6 7 8 9 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral