Retno Marsudi berpidato untuk terakhir kalinya sebagai Menteri Luar Negeri RI, pada Sesi Debat Umum Sidang ke-79 Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Jumat (28/09/2024)..
Sumber :
  • ANTARA

Berani Tantang Netanyahu, Retno Marsudi Blak-blakan Bilang Tak Mau Percaya Netanyahu di Markas PBB

Minggu, 29 September 2024 - 17:23 WIB

New York, tvOnenews.com - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memberikan pidato di Markas Besar PBB pada Sabtu (28/9/2024), satu hari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidatonya.

Di dalam pidatonya itu, Retno Marsudi berani mempertanyakan pidato Netanyahu soal perdamaian di hadapan Majelis Umum PBB.

"Kemarin PM Netanyahu menyatakan, 'Israel ingin damai, Israel mendamba perdamaian', apa benar? Bagaimana mungkin kita akan percaya pernyataan itu?" kata Retno Marsudi.

Ia menyinggung soal serangan udara besar-besaran di Beirut, Lebanon padahal Netanyahu sedang berada di Markas Besar PBB.

"Saat dia ada di sini, Israel melakukan serangan udara besar-besaran terhadap Beirut yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Retno.

Cukup dari perlakuan itu, Retno menilai bahwa Netanyahu tidak ingin damai dan mendorong agar perang terus berlanjut.

Ia menegaskan, negara-negara di dunia harus terus menekan Israel agar terjadi solusi dua negara.

Pernyataan berani Retno itu mendapatkan sambutan tepuk tangan dari para delegasi yang hadir.

Dirinya pun menekankan bahwa negara dunia harus secara kolektif mendesak Israel agar tidak terus menerus menyerang negara di sekitarnya, termasuk Lebanon dan Palestina.

Saat ini masih banyak negara yang belum mengakui Palestina sebagai negara merdeka.

Terkait hal tersebut, Retno mendesak agar negara-negara yang belum mengakui Palestina harus segera melakukannya.

"Jika masing-masing dari kita melakukannya, saya yakin hal ini akan berdampak,” ujar Menlu.

Menurutnya, pengakuan terhadap Palestina sebagai negara adalah jalan untuk dunia yang lebih damai, adil dan berperikemanusiaan.

Ia pun mendorong agar Dewan Keamanan PBB tegas menghentikan kekejaman Israel terhadap Palestina.

Retno berpendapat, saat ini pihak yang paling bisa melakukan langkah tegas untuk menghentikan Israel adalah Dewan Keamanan PBB.

“Mandat Dewan Keamanan adalah untuk menjaga dan menciptakan perdamaian, bukan menjaga dan memperpanjang masa perang, atau bahkan lebih buruk lagi yaitu mendukung pelaku kekejaman,” ujar Retno. (ant/iwh)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:21
03:26
07:40
02:04
01:13
03:43
Viral