Kementerian PUPR danai Rp9,49 Miliar bangun rumah subsidi di Kalbar.
Sumber :
  • ANTARA FOTO

China Disebut Siap Berinvestasi untuk Program Pembangunan 2 Juta Rumah Era Pemerintahan Prabowo Subianto

Minggu, 29 September 2024 - 02:30 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Menjelang pelantikannya sebagai Presiden RI, Prabowo Subianto terus menggaungkan program-program unggulannya untuk masyarakat.

Salah satunya terkait dengan rencana pembangunan 2 juta rumah didaerah pedesaan dan 1 juta apartemen di perkotaan setiap tahun.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menyebut, program itu nampaknya akan terealisasi dengan baik meskipun banyak pesimisme dari berbagai kalangan.

Hashim menjelaskan, bahwa dirinya telah mengunjungi sejumlah negara untuk melakukan kerjasama agar program yang digagas Prabowo itu dapat terwujud.

Sejauh ini sambungnya, China menjadi salah satu negara yang siap menggelontorkan dana untuk berinvestasi program tersebut.

"Dari China sudah siap, banyak yang sudah mau bangun rumah-rumah untuk rakyat bisnis kita. Karena ini bukan hanya amal saja tapi menguntungkan, tapi ini adalah untuk rakyat miskin kita," kata Hashim di wilayah Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2024).

Adapun program ini rencananya akan dimulai di Jakarta, dimana lahan yang akan digunakan berasal dari perusahaan daerah yakni Pasar Jaya.

"153 pasar itu nanti kita akan jadikan komplek perumahan. Rumah untuk rakyat miskin. 153 pasar akan kita bangun 153 komplek pasar-pasar. Nanti pasar-pasar itu untuk menengah kecil, menengah dan koperasi, itu nanti kita pakai total," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Hashim mengugkap soal rencana didirikannya kembali Kementerian Perumahan pada pemerintahan Prabowo-Gibran.

Hashim mengatakan, Presiden terpilih Prabowo Subianto akan menjalankan program yakni membangun rumah bagi rakyat. Sebab, saat ini ada sekitar hampir 11 juta keluarga menunggu rumah layak huni.

"Hampir 11 juta, kalau tidak salah 10,7 juta itu menunggu antrian Pak Menteri," ungkapnya.

Hashim menjelaskan, selama 10 tahun terakhir pemerintah hanya membangun sekitar 200 ribu unit, sedangkan setiap tahunnya 800 ribu keluarga menunggu untuk mendapatkan rumah yang layak.

Ia juga menganggap akibat rumah tidak layak huni itu dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi setiap keluarga termasuk anak-anak yang mudah terkena stunting.

Karena, sambungnya, stunting tidak hanya disebabkan oleh kekurangan gizi tetapi dapat ditimbulkan dari lingkungan yang kurang bersih.

"Karena tidak ada air bersih, tidak ada akses listrik yang cukup, banyak yang pakai lantai-lantai berupa tanah, itu banyak cacing-cacing. Ini bisa berakibat kepada anak-anak dengan stunting," jelasnya. (aha/raa)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
08:47
03:26
07:58
03:57
03:17
02:06
Viral