Ilustrasi Cloud Kitchen.
Sumber :
  • Istimewa

Pertumbuhan Cloud Kitchen 2023 Capai 178 Miliar Dolar AS, Salah Satu Operator Cloud Kitchen di Indonesia Bagikan Ceritanya

Rabu, 25 September 2024 - 13:42 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Belakangan ini, bisnis cloud kitchen atau restoran tanpa fasilitas dine-in kian menjamur di tengah masyarakat.

Melansir dari Statista, potensi pertumbuhan pasar cloud kitchen secara global dapat mencapai 178 miliar dolar Amerika Serikat pada tahun 2023, dimana terdapat pertumbuhan sebesar 203 persen sejak awal popularitas konsep bisnis cloud kitchen yang mulai dikenal luas pada 2022.

Sebagai salah satu operator cloud kitchen di Indonesia, SAGALA Group sendiri berdiri sejak tahun 2020, dengan operasi bisnis yang berpusat di Bandung, Jawa Barat. 

Sejak saat itu mereka konsisten menunjukkan perkembangan positif, sejalan dengan visi perusahaan dalam menghadirkan bisnis F&B yang revolusioner serta relevan bagi konsumen.

Mengadopsi strategi multi-brand, SAGALA Group kini telah memiliki sepuluh merek F&B yang bervariasi dengan berbagai keunikan yang ditawarkan. 

Merek-merek tersebut di antaranya termasuk Ayam Bang Dava, Bronson Wings, hingga Kopi Adu Rayu yang kian familar di kalangan konsumen. 

“Kami menyadari bahwa kuliner olahan ayam sendiri kian bervarisi, sejalan dengan minat dan preferensi konsumen yang terus berkembang," kata Astrid dalam keterangannya.

"Hal inilah yang kemudian menginspirasi SAGALA Group dalam menghadirkan beragam merek F&B. Dengan begitu, kami berupaya agar dapat memenuhi preferensi dan kebutuhan konsumen yang variatif tersebut”, sambungnya.

Empat tahun setelah berdiri, kini telah memiliki 41 gerai yang tersebar di 11 kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta, Bandung, Bekasi, serta Tangerang. 

Ekspansi tersebut dijalankan sejalan dengan upaya agar lebih dekat dengan konsumen dalam menghadirkan makanan berkualitas yang dapat dipesan secara mudah dan cepat.

Kehadiran layanan inj sendiri mendapatkan tanggapan positif dari konsumen. Terbukti, terdapat lebih dari 3.5 juta paket makanan yang dipesan oleh konsumen secara tahunan.

Pencapaian tersebut tidak terlepas dari kemudahan yang dihadirkan kepada konsumen.

“Selain memungkinkan pelanggan untuk memilih berbagai menu makanan sekaligus, penerapan strategi multi-brand ini juga memungkinkan kami dalam memberikan value for money yang lebih kepada masyarakat." 

"Selain itu juga kami berupaya menghadirkan promo-promo yang menguntungkan konsumen di berbagai kesempatan," tutur Astrid.

Lebih lanjut, konsep multi-brand yang dijalankan ini juga memungkinkan perusahaan dalam menciptakan operasional bisnis yang cukup efisien. 

“Terlebih lagi, cita rasa dan pengolahan menu makanan yang dihadirkan terstandarisasi dengan baik. Sehingga, berbagai menu makanan dari berbagai merek juga dapat diolah di satu dapur yang sama," lanjutnya.

Di tengah perkembangan bisnis cloud kitchen yang kian menjamur, Astrid juga meyakini dapat terus bertahan dan tumbuh lebih besar di tengah persaingan bisnis serupa. 

“Kami melihat persaingan yang ada saat ini sebagai kesempatan untuk terus memahami minat dan kebutuhan konsumen yang kian berkembang melalui riset pasar yang kami jalankan."

"Dengan begitu, kami juga berupaya agar terus dapat berinovasi dalam menghadirkan makanan berkualitas, beserta kemudahan memesan dan value for money kepada konsumen," tutup Astrid.

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:36
01:07
02:33
00:50
03:23
06:45
Viral