- istimewa
Terungkap, Peran Luhut Panjaitan Bebaskan Pilot Susi Air, Ini Respons Keluarga Philip
Jakarta, tvOnenews.com - Setelah 18 bulan disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, akhirnya berhasil dibebaskan.
Momen bersejarah ini tak lepas dari peran penting Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan, yang turut andil dalam proses negosiasi.
Philip menjadi tawanan KKB di bawah pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, sejak Februari 2023.
Tim Satgas Damai Cartenz berhasil menjemput Philip dalam kondisi selamat pada Sabtu, 22 September 2024, menjadikannya prestasi besar bagi pemerintah Indonesia.
Keluarga Philip yang berasal dari Selandia Baru sudah tiba di Indonesia dan menyampaikan rasa haru atas kesuksesan pemerintah dalam menuntaskan negosiasi yang panjang dan sulit tanpa korban jiwa.
Meski KKB sempat meminta kemerdekaan sebagai tebusan, pemerintah Indonesia tetap bersikukuh menggunakan pendekatan persuasif dengan bantuan tokoh adat, agama, dan keluarga Egianus.
Luhut Binsar Panjaitan disebut berperan langsung dalam negosiasi ini.
Akademisi Universitas Cendrawasih, Marinus Yaung, mengungkapkan melalui postingan Facebook bahwa Luhut berhasil berkomunikasi dengan Egianus secara langsung, yang menjadi kunci keberhasilan pembebasan ini.
Di sisi lain, pendiri Susi Air, Susi Pudjiastuti, juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pembebasan Philip.
Melalui pesan video, Susi mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo, Menhan Prabowo Subianto, Panglima TNI, Kapolri, Satgas Damai Cartenz, serta jajaran pemprov dan pemda.
“Tidak ada kata yang cukup untuk menyampaikan penghargaan kami atas semua dukungan selama ini,” ujar Susi penuh emosional, sembari menceritakan rasa lega yang ia rasakan setelah berhasil melakukan panggilan video dengan Philip.
Pilot Susi Air tersebut dijemput dari wilayah Yuguru, Nduga, dan langsung diterbangkan ke Jakarta.
Sementara itu, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) – OPM, melalui juru bicaranya, Sebby Sambom, menegaskan bahwa pembebasan Philip didasari atas alasan kemanusiaan dan hak asasi manusia.
TPNPB tetap berkomitmen menjaga nilai-nilai perdamaian dan martabat dalam proses pembebasan ini.
Pembebasan Philip Mehrtens menjadi bukti nyata kerja keras dan komitmen pemerintah Indonesia dalam menghadapi tantangan berat di Papua, dan menjadi catatan penting dalam sejarah diplomasi kemanusiaan di Tanah Air. (aag)