news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Tangkapan layar video viral aksi bullying di Binus School Simprug, Jakarta Selatan.
Sumber :
  • Istimewa

Polisi Bongkar Hasil Visum Kasus Bullying di Binus School Simprug, Ada Perbedaan Hasil Klaim Korban

DPR RI turut menyorot kasus bullying, penganiaayan, dan pelecehan seksual yang menimpa seorang siswa Binus School Simprug, Jakarta Selatan berinsial RE.
Rabu, 18 September 2024 - 15:04 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - DPR RI turut menyorot kasus bullying, penganiaayan, dan pelecehan seksual yang menimpa seorang siswa Binus School Simprug, Jakarta Selatan berinsial RE.

Kasus tersebut kini tengah berstatus penyidikan usai dilaporkan kubu korban pada Januari 2024 di Polres Metro Jakarta Selatan.

Usai menuai sorotan publik, pihak Komisi III DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan pihak pelapor dan terlapor pada Selasa (17/9/2024).

Tak hanya itu, RDPU turut dihadiri langsung oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal.

Dalam RDPU tersebut, Ade Rahmat memaparkan penelusuran kasus tersebut hingga hasil visum yang didapat kepolisian.

Menurut Ade Rahmat hasil visum menunjukkan pipi kiri terlapor mengalami memar seluas 3 sentimeter (cm) serta adanya benjol di bagian kepala. 

“Kami sudah melakukan visum (kepada pelapor-red) dan menemukan pipi kiri tampak memar seluas 3 cm, teraba benjol dan nyeri di bagian kepala,” kata Ade Rahmat memaparkannya dikutip pada Rabu (18/9/2024).

Ade Rahmat menuturkan pihaknya telah mengumpulkan sejumlah alat bukti berupa saksi, visum et repertum serta keterangan dokter dari Rumah Sakit Pertamina Pusat, dan video siswa di toilet.  

Tak hanya itu, kata Ade, pihak sekolah juga telah menyerahkan seluruh CCTV sebagai barang bukti termasuk yang sempat ditampilkan dalam RDPU bersama DPR RI. 

Ade Rahmat menjelaskan kasus ini berawal dari korban RE yang melaporkan adanya aksi pengeroyokan dan bullying yang dilakukan oleh 3 orang serta ditonton 30 orang.

Ade Rahmat mengaku kepolisian telah menangani kasus bullying tersebut sejak Januari 2024.

“Jika ditanya, kasus tersebut kenapa lama [penanganannya], kami telah mencoba melakukan diversi atau musyawarah khusus anak-anak. Para pihak sudah bertemu, tapi tidak ada titik temu,” kata Ade Rahmat.

Menanggapi kasus tersebut, Anggota Komisi III DPR RI, Sari Yuliati menekankan pentingnya seluruh pihak untuk bersikap adil.

Menurutnya kasus perundungan yang terjadi diperlukan penyelesaian dengan mengedepankan persoalan masa depan anak.

“Saya paham kondisi pelapor itu sangat traumatis. Tetapi kita juga sebagai orang tua, baik kuasa hukum dari pihak manapun, polisi, dan komisi III, kita harus benar-benar menempatkan persoalan ini seadil-adilnya, karena ini adalah tentang masa depan anak-anak kita," kata Sari.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral