- tim tvone - hartono
Kasus Perundungan SMPN 1 Tuban, Siswi Berprestasi Dipindah Gara-gara Diancam Dilaporkan ke Polisi..
Jakarta, tvOnenews.com - Seorang siswi SMP Negeri favorit di Tuban jadi korban perundungan temannya sendiri. Tak hanya itu, siswi SMP berinisial RT ini juga harus terusir dari SMPN favorit tersebut.
Namun, jarak antara sekolah baru RT dengan pusat Tubang sekitar 30 km.
Padahal RT merupakan siswi berprestasi. Ia seorang atlet olah raga renang.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun tim tvOnenews.com, peristiwa perundungan berawal dari cekcok antara RT dan NV pada Rabu (4/9/2024) lalu.
Dalam pertengkaran tersebut RT diduga menampar NV. RT kesal lantaran NV sering menjadikan nama ayahnya sebagai olok-olok. Kemudian NV mengadu kepada orang tuanya.
Tak terima anaknya ditampar RT, orang tua NV seorang anggota aparat keamanan di Tuban mendatangi sekolah pada Kamis (5/9/2024) untuk klarifikasi.
Kemudian pada Sabtu (7/9/2024) pihak sekolah menggelar mediasi dengan kedua orang tua masing-masing siswa, termasuk pengurus komite sekolah.
Dalam pertemuan tersebut orang tua NV, meminta kepada pihak sekolah agar RT dikeluarkan dari sekolah favorit tersebut.
Orang tua NV bahkan mengancam akan melaporkan kasus kekerasan tersebut ke kepolisian.
Karena tak memiliki pilihan, pihak sekolah terpaksa memindahkan RT ke sekolah SMPN di wilayah Kecamatan Rengel yang jaraknya sekitar 30 km dari wilayah Tuban.
Saat dikonfirmasi terkait pemindahan RT, Kepala Sekolah SMPN 1 Tuban Umirindiyah tak bersedia memberikan keterangan.
Namun, salah seorang guru yang mengikuti mediasi kedua orang tua mengatakan pemindahan RT sudah sesuai kesepakatan.
Meski begitu pihak sekolah mengaku merasa berat melepaskan siswa yang berprestasi di bidang olah raga renang tersebut.
"Sebenarnya kami agak berat melakukan mutasi, dia itu anak berprestasi sebagai atlet renang. Tapi ini terpaksa dilakukan agar semua berjalan dengan baik, karena memang hasil keputusan setelah dilakukan mediasi seperti itu, jadi ini hasil mediasi semua pihak," ungkapnya, Selasa (10/9/2024).
Sementara orang tua RT, Sutikno mengaku hanya bisa pasrah, menerima keputusan pemindahan tersebut.
Pasalnya, anaknya diancam akan dilaporkan ke polisi. Hal itu membuatnya ketakutan.
"Sudahlah jangan dibuat ramai semua sudah selesai. Anak saya sudah dipindah ya sudah, enggak usah diperpanjang. Sebagai orang kecil pasrah saja," ungkapnya saat dikonfirmasi.
Sementara pihak SMPN 1 Rengel, mengaku sangat senang menerima RT masuk sekolah tersebut, karena RT merupakan siswa sudah beberapa kali mengharumkan nama sekolahan sebelumya, sebagai atlit olah raga renang.
“Dia (RT-red) sudah kami terima sebagai siswa SMP N 1 Rengel, namun surat pindahnya masih dalam proses,” tutur Rohman, Kepala Tata Usaha SMP Negeri Rengel. (htn/muu)