Ilustrasi: Bayi.
Sumber :
  • Pixabay

Menkes: Per Tahun Ada 78 Ribu Bayi Meninggal Dunia di Indonesia karena Prematur

Senin, 2 September 2024 - 17:05 WIB

Denpasar, tvOnenews.com - Menteri Kesehatan  (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, per tahun ada 78 ribu bayi meninggal dunia di Indonesia.

Hal tersebut, diungkapkan saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak yang berlokasi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah, Kota Denpasar, Bali, Senin (2/9/2024) sore. 

"Pak Presiden, setiap tahun ada 78 ribu bayi meninggal dari 4,6 juta yang dilahirkan. Indonesia termasuk yang paling tinggi, itu di atas 15 per 1000. Negara maju bisa di bawah 2 per 1000, dan yang paling banyak meninggalnya di Indonesia karena prematur," kata Menkes Budi.

"Jadi sekarang apa yang kita lakukan, biasanya bayi lahir antara 2,5 sampai 4 kg itu 37 bulan ke atas. Itu biasanya di Indonesia, karena segala macam hal, menikah terlampau cepat, ada masalah di kandungan, (itu) di bawah 37 (minggu) lahirnya," tambahnya.

Untuk mengatasi hal itu pihaknya sudah membagi tempat untuk melahirkan bagi ibu-ibu. 

Seperti puskemas itu untuk anak bayi dengan berat 2 kg dan untuk RSUD Kabupaten dan Kota di Indonesia ada sebanyak 514 itu bisa menangani bayi dengan berat kelahiran 1,8 kg.

"Di puskesmas bisa di bawah 2 kg, Rumah Sakit Pemda Kabupaten dan Kota itu (sebanyak) 514, bisa di bawah 1,8 kg. Dan Rumah Sakit Provinsi bisa sampai 1 kg, dan yang di bawah 1 kg bisa di rumah sakit vertikal kita. Itu sebabnya, dibangun rumah sakit ibu dan anak itu untuk bisa menangani kelahiran di bawah 1 kg bayi-bayi, karena masih banyak dan mengurangi kematian," jelasnya.

Ia juga menerangkan, bahwa Rumah Sakit 
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di RSUP
Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah, Kota Denpasar, Bali, adalah rumah sakit ke lima yang sudah diresmikan oleh Presiden Jokowi dan kedepannya ada lima rumah sakit lagi yang akan diresmikan oleh Presiden Jokowi sehingga total ada 10 rumah sakit.

"Ini adalah rumah sakit kelima yang bapak (presiden) resmikan dari 10 rumah sakit. Yang Insyaallah bapak bisa resmikan sampai akhir tahun ini. Dan ada lima lagi yang segera mulai berjalan tahun ini. Jadi bapak juga akan meninggalkan infrastruktur rumah sakit kurang lebih sekitar 17 (rumah sakit) dan 10-nya akan diresmikan," ujarnya.

Selain itu, gedung pelayanan kesehatan ibu dan anak di RSUP Prof Ngoerah juga ada pembangunan gedung Aesthetic Centre atau perawatan kecantikan yang disebelah gedung pelayanan kesehatan ibu dan anak dan nantinya juga akan rampung.

"Ini gedung kedua sudah aesthetic dari rencana masterplan-nya Prof Ngoerah. Jadi dari 61 gedung, kita akan signifikansi jadi 23 gedung, tapi tempat tidurnya akan naik dari 700 ke 1.100 dan lahan hijaunya akan bertambah. Di halaman berikutnya akan selesai rencananya dalam waktu 14 tahun," ujarnya.

"Kita sudah dapat ruangnya, kita mau beres dalam lima tahun. Mudah-mudahan nanti presiden selanjutnya mau meneruskan. Nanti gambarannya akan seperti ini, akan menjadi salah satu rumah sakit kebanggaan dan terindah di Bali yang kemudian bisa menarik tamu-tamu dari luar. Kalau ada yang sakit turisnya itu masyarakat Bali nanti ke sini saja," ujarnya. (awt/muu)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:55
04:54
01:22
01:46
02:16
05:13
Viral