Di Depan Presiden Jokowi, Surya Paloh Beri Amanat Khusus ke Kader NasDem soal Tak Cukup Punya Niat Baik, Ternyata....
Sumber :
  • tim tvOne/Rika Pangesti

Di Depan Presiden Jokowi, Surya Paloh Beri Amanat Khusus ke Kader NasDem soal Tak Cukup Punya Niat Baik, Ternyata...

Minggu, 25 Agustus 2024 - 20:53 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem Surya Paloh memberi amanat khusus kepada seluruh kader partainya agar belajar dari Presiden Jokowi.

Di depan Presiden Jokowi, Surya Paloh menegaskan soal urusan kehidupan, termasuk berpolitik tidak cukup hanya memiliki niat baik.

Surya Paloh, mengaku dirinya belajar dari Jokowi bahwa politik membutuhkan niat baik dan strategi yang tepat.

"Dari pembelajaran ini, saya bisa memahami hidup memang bukan hanya bermodalkan niat baik semata-mata. Niat baik itu sewajarnya dan semestinya, tetapi juga harus ada strategi yang tepat. Begitu niat baik saja, strategi tidak tepat, nah! Bung Bahlil itu bisa menjawabnya sebagai adik saya," kata Surya Paloh yang langsung disambut riuh tepuk tangan kader Partai NasDem peserta kongres, Minggu (25/8/2024).

Oleh karena itu, Surya Paloh pun berterima kasih kepada Presiden Jokowi.

"Kita harus berterima kasih kepada Pak Jokowi. Anda telah memberikan banyak kepada NasDem. Ini satu pembelajaran politik, satu pembelajaran politik. Kita belajar dari kepemimpinan Anda sebagai Presiden Republik Indonesia yang hampir 10 tahun," kata Surya Paloh.

Partai NasDem merupakan salah satu partai pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo selama dua periode.

Presiden Joko Widodo pun hadir untuk membuka Kongres III Partai NasDem Tahun 2024.

Selain itu, Surya Paloh menyatakan yakin Presiden Jokowi sebagai Presiden RI mempunyai niatan yang baik untuk kemajuan bangsa dan negara.

"Saya yakini di sana ada niat baik, ada nawaitu, ada keinginan berbuat baik, seharusnya, perspektif pandangan kita mengambil yang baik, menjaga yang baik, dan mengesampingkan yang buruk," kata Surya Paloh.

Terkait niat baik dan strategi tepat itu, Surya Paloh menyebut itu merupakan gambaran suasana kebatinan hari ini.

Demi menyikapi itu, dia menegaskan penting bagi para pemimpin bangsa dan para elite politik untuk mempunyai mentalitas, sikap, dan moralitas yang tepat, yaitu yang sejalan dengan cita-cita Indonesia sebagai negara besar ke depannya.

"Obat paling mujarab saat ini, yang amat sangat dibutuhkan bangsa dan rakyat adalah suri keteladanan," katanya.

Dia melanjutkan untuk menjadi teladan, seseorang harus konsisten terhadap ucapan dan perbuatannya.

Kongres III Partai NasDem yang dibuka malam ini oleh Presiden Jokowi berlangsung selama tiga hari sampai tanggal 27 Agustus 2024.

Jokowi dan Anies hadiri Kongres III NasDem

Presiden Jokowi dan eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan turut menghadiri acara Kongres III Partai NasDem yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu (25/8/2024) malam.

Berdasarkan pantauan tvOnenews.com, Anies datang terlebih dahulu sekira pukul 18.40 WIB. Anies tiba dengan mengenakan baju batik.

Anies disambut meriah dengan gegap gempita oleh para kader Partai NasDem saat memasuki aula acara.

Sekitar 10 menit kemudian pada 18.50 WIB, Jokowi dijemput Ketum NasDem Surya Paloh untuk masuk ke dalam aula acara Kongres III Partai Nasdem yang sudah dipenuhi para kader.

Jokowi mengenakan kemeja lengan panjang berwarna biru tua selaras dengan warna NasDem.

Jokowi tampak melemparkan senyum, melambaikan tangan, serta salam hormat sepanjang jalan dari lobi depan JCC hingga venue.

Sesampainya di venue, Jokowi duduk bersebelahan dengan Surya Paloh dalam satu barisan tepat di depan panggung Kongres III, sedangkan Anies duduk di depan namun pada kolom terpisah.

Adapun, acara Kongres III Partai NasDem dijadwalkan pada 25–27 Agustus 2024 di JCC Senayan.

Acara tersebut  dihadiri oleh sekitar 10.300 orang yang merupakan kader partai NasDem.

Ketua Panitia Pengarah Kongres III Partai NasDem Willy Aditya mengatakan acara ini merupakan momentum rekonsiliasi.

Kongres III Partai NasDem akan membahas Komisi AD/ART, Komisi Rekomendasi, dan Komisi Program Aksi.

Willy menjelaskan ada lima isu besar yang akan disorot mendalam pada kongres, yakni isu negara hukum, ekonomi hijau, politik, isu internasional, dan krisis lingkungan.(rpi/lgn)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:08
10:31
01:52
01:42
02:09
03:10
Viral